KPU Tak Bisa Larang Kampanye di Media Sosial
Rabu, 30 Januari 2013 – 16:45 WIB
JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sigit Pamungkas, mengaku sulit memantau kampanye partai peserta Pemilu 2014 di media media sosial di dunia maya. Alasannya, media yang sifatnya interaksi sosial di dunia maya itu memungkinkan warga berinteraksi secara langsung.
Karenanya, KPU kesulitan merumuskan kriteria-kriteria aktivitas di media sosial yang dianggap sebagai kampanye. "Sekarang ini semisal di YouTube, Facebook atau Twitter, penggunanya sangat banyak di Indonesia. Dan mereka kapan saja bisa memosting sesuatu tanpa dimaksudkan sebagai iklan kampanye Pemilu. Hal-hal semacam ini sulit dikontrol," katanya di Jakarta, Rabu (30/1).
Baca Juga:
Sigit menambahkan, Peraturan KPU tentang larangan kampanye di luar jadwal yang ditentukan hanya mengatur untuk media massa saja. Sementara untuk media sosial, tidak diatur sama sekali.
Selain itu, di media sosial belum tentu bisa dipastikan pihak-pihak yang mengajak atau membujuk untuk memilih partai politik tertentu itu sebagai anggota parpol maupun calon legislatif (caleg). Sementara larangan di Peraturan KPK hanya bagi peserta Pemilu baik partai politik, caleg untuk DPR RI dan DPRD.
JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sigit Pamungkas, mengaku sulit memantau kampanye partai peserta Pemilu 2014 di media media sosial
BERITA TERKAIT
- Prabowo Bertemu MBZ, Targetkan Investasi Dagang Rp 158 Triliun
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Heboh Aparat Nyatakan Dukungan ke YSK, Pengamat: Pelanggaran Netralitas
- Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tetap Bisa Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024
- Kejari Morowali Konfirmasi Pemanggilan Anwar Hafid Hoaks
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi