KPU Tak Boleh Campuri Internal Parpol

jpnn.com - JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar menegaskan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak boleh mencampuri urusan internal partai politik.
Apalagi menafsirkan pengurus mana yang berhak mencalonkan kepala daerah dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar 9 Desember mendatang.
“KPU tidak boleh mencampuri di parpol, mahkamah dan pengadilan. KPU hanya pada saat dibuka pendaftaran. Misalnya Juli yang existing adalah kubu Agung, maka pendaftaran dari kubu Agung yang harus diterima,” ujarnya, Kamis (9/4).
Zainal menilai, KPU diperbolehkan segera bertemu dengan Mahkamah Agung terkait sengketa yang membelit Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pasalnya, masih ada waktu dua bulan sebelum pendaftaran calon kepala daerah dibuka.
“Ini ada dua bulan. KPU bisa saja segera bertemu MA. Misalnya meminta memercepat (proses penanganan sengketa PPP dan Golkar,red). Jangan dibuat lama. Misalnya dua belah pihak minta jadi mediasi, ya silakan,” ujarnya. (gir/jpnn)
JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar menegaskan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak boleh mencampuri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Francine PSI: Direksi Bank DKI Jangan Orang-Orang Titipan
- DPR Desak Manajemen Pelabuhan Tanjung Priok Berkoordinasi Terkait Bongkat Muat dengan Polisi
- Internal PDIP Solid Menyambut Kongres, tetapi Butuh Biaya
- PN Jakpus Menangkan Gugatan Tia Rahmania, Pemecatan oleh Partai Dinyatakan Tak Sah
- Dewi Juliani Desak APH Gunakan UU TPKS terkait Kasus Pelecehan Seksual Dokter Kandungan
- Yasonna Tegaskan Pelaksanaan Kongres VI PDIP Tinggal Menunggu Perintah Ketum