KPU Temukan DPT Ganda
Jumat, 20 Maret 2009 – 16:06 WIB
Sebelumnya, Kamis (19/3), usai bertemu dengan Mendagri Mardiyanto, Hafiz Anshary menjelaskan, pihaknya juga sudah data DPT pilkada Jatim. Hafiz mengakui, di data itu ada sejumlah kejanggalan, antara lain ada satu nama yang menjadi pemilih di sejumlah TPS. Ada juga 10 nama tapi dengan NIK yang sama. Dia juga mengatakan, paling banyak data yang salah terkait pemilih yang belum memenuhi persyaratan usia memilih. Hanya saja, saat itu dia juga belum yakin data yang diterimanya itu apakah benar data DPT yang digunakan saat pilkada Jatim.
Baca Juga:
Seperti ramai diberitakan, mantan Kapolda Jatim Irjen Pol Herman Surjadi Sumawiredja menduga ada ketidakbenaran soft copy DPT Kabupaten Sampang dan Bangkalan sebanyak 345.034 dari jumlah pemilih berdasarkan DPT sebesar 1.244.619. Ini artinya 27 persen lebih dari DPT. Setelah dilakukan pemeriksaan sample silang antara soft copy dengan 368 eksemplar hard copy DPT yang dikumpulkan di lapangan, dari jumlah pemilih sebanyak 128.390 pemilih, terdapat 29.949 data pemilih yang tidak benar. Artinya 23 persen lebih data pemilih diduga tidak benar.
Ada 7 modus operandi yang dilakukan dalam praktik pelanggaran ini, yakni, Nomor Induk Kependudukan (NIK) sama; NIK dan nama sama; NIK, nama, dan tempat tanggal lahir sama; NIK, nama, tempat tanggal lahir, dan alamat sama; NIK tidak standar, usia belum 17 tahun dan belum menikah; usia 0 tahun. Ketua KPU Jatim Wahyudi dijadikan tersangka, tapi belakangan dianulir. (sam/JPNN)
JAKARTA- Persoalan mengenai Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang digelindingkan mantan Kapolda Jatim Irjen Pol Herman Surjadi Sumawiredja dan disambut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Quick Count Indikator: Dadang-Ali Kalahkan Sahrul-Gun Gun di Kabupaten Bandung
- Ada yang Ngotot Kemungkinan Pilkada Jakarta Dua Putaran
- Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang, Aji PKB: Kami Kawal Sampai Tuntas
- Bawaslu Lakukan Kajian Awal Terhadap 130 Laporan Dugaan Pelanggaran Politik Uang
- Farhan–Erwin Tetap Kawal Penghitungan Suara di KPU
- Kubu RK-Suswono Sudah Bicara Strategi Menghadapi Pilkada Jakarta 2024 Putaran Kedua