KPU Tepis Hoaks Surat Suara dari Tiongkok buat Jokowi-Ma'ruf
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) langsung mengecek kabar tentang adanya tujuh kontainer surat suara yang telah tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dini hari tadi, Ketua KPU Arief Budiman langsung menuju Pelabuhan Tanjung Priok untuk memastikan benar ataupun tidaknya kabar yang beredar itu.
Arieh mengaku menerima pesan WhatsApp berupa rekaman suara. Isinya menyebut jutaan surat suara dari Tiongkok yang sampai di Pelabuhan Tanjung Priok telah tercoblos untuk pasangan nomor 01 atau Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf).
Kabar itu menyebut penemu surat suara itu adalah anggota Korps Marinir TNI AL. Bahkan, KPU dikabarkan sudah menyita kontainer itu.
"Hari ini kami memastikan berdasarkan berita yang beredar ke Bea Cukai tidak ada berita tentang tujuh kontainer tersebut itu tidak benar alias hoaks,” ujar Arief di Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (3/1) dini hari.
Arief juga menegaskan, pihaknya tidak menyita satu pun kontainer tersebut. Sebab semua kabar yang beredar adalah hoaks.
"Tidak ada juga kabar yang mengatakan ada TNI AL yang menemukan itu. Dan tidak benar bahwa dikatakan telah menyita satu kontainer itu. Jadi semua itu bohong," katanya.
Lebih lanjut Arief mengatakan, hoaks itu sudah berseliweran sejak sore kemarin (2/1). “Kami dapat (pesan WhatsApp, red) orang per orang," tuturnya.
Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD) Andi Arief termasuk menjadi pihak yang berkicau soal tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos itu. Namun, belakangan anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di PD itu menghapus kicauannya.
Ketua KPU Arief Budiman mengaku menerima pesan WhatsApp berupa suara yang menyebut tujuh kontainer surat suara dari Tiongkok telah tercoblos untuk Jokowi-Ma'ruf
- Bea Cukai Kalbagsel dan Instansi Terkait Dukung Pelaku Usaha Lokal Tingkatkan Ekspor
- Bea Cukai Melepas Ekspor 13 Ribu Ekor Belut Sawah Hidup Asal Banjarmasin ke Tiongkok
- Celeng Banteng
- KPU Sukabumi Ungkap Penyebab Turunnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024
- Selama 2024, DKPP Pecat 66 Penyelenggara Pemilu
- Hidup Baru Nurhadi