Menerima Kunjungan PPRA Lemhannas
KPU Turki Klaim Sistem Perhitungan Pemilu Tercepat di Dunia
jpnn.com, ANKARA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Turki yang disebut Yuksek Secim Kurulu (YSK) mengklaim memiliki sistem pemilihan umum tercepat di dunia. Hanya dalam waktu maksimal tiga jam, hasil pemilihan umum bisa langsung diketahui. Hasil perhitungan tersebut adalah real count, bukan lagi quict count seperti umumnya di negara lain.
“Kami memiliki sistem tersendiri, tidak menggunakan internet, sehingga tidak bisa dibobol pihak lain,” sebut Sadi Guven, ketua KPU Turki di sela menerima kunjungan delegasi Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI di Ankara, Selasa (7/8) pukul 10.00 waktu setempat.
Memiliki 81 provinsi, Turki sudah membangun sistem jaringan pemilu mandiri menggunakan satelit sendiri, sehjngga tidak mudah dibajak pihak lain. Dengan sistem tersebut, memungkinkan hasil pemilu bisa diketahui lebih cepat.
Dalam sistem ini, didukung dengan sistem identitas penduduk tunggal yang sudah terintegrasi dan dibangun sejak 2007. Sejak bayi lahir, sudah punya identitas tunggal berdasarkan nomor kependudukan. Inilah yang dijadikan data utama dalam membangun sistem pemilu tersebut.
“Walaupun sudah bisa diketahui hasilnya, kami tetap memberikan masa sanggah sebelas hari, sebelum penetapan,” kata Sadi.
Meski ada masa sanggah, faktanya tidak pernah memengaruhi hasil dari perhitungan yang ada.
Di Turki, kata dia, lembaga penyelenggara pemilu ini merupakan lembaga superbodi yang independen. Tidak ada satu pun pihak yang bisa melakukan intervensi atau mempengaruhi hasil kerja mereka. Bahkan, presiden pun tidak boleh ikut campur.
“Kami benar-benar independen, tidak ikut berpolitik. Kami hanya konsentrasi melaksanakan pemilu berhasil dengan baik,” sambung Sadi.
Lalu bagaimana jika pihak KPU Turki ini melakukan kesalahan? Dikatakan, sesama anggota lembaga ini akan saling melakukan kontrol dan tidak akan memungkinkan anggotanya melakukan kesalahan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Turki yang disebut Yuksek Secim Kurulu (YSK) mengklaim memiliki sistem pemilihan umum tercepat di dunia.
- Jasa Raharja & Lemhannas Bahas Sinergi Peningkatan Nilai Kebangsaan
- Anggota Baleg dari NasDem Usul Pemilu Digelar 10 Tahun Sekali
- Hasil Survei Edelman: 73 Persen Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Produk Lokal
- DKPP RI Sebut Penyatuan UU Kepemiluan Bisa Meningkatkan Kualitas Demokrasi
- Menjelang Pergantian Pemerintahan, Tokoh NU & Muhammadiyah Sampaikan Pesan Menyejukkan
- Bayar Rp 1 Miliar Cuma Dapat 9 Suara saat Pemilu, Caleg PKS Merasa Ditipu