KPUD Bima Prediksi Pemilu 2009 Rawan Konflik
Selasa, 17 Maret 2009 – 15:12 WIB
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bima memprediksikan pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2009 di berbagai daerah, termasuk di Kota Bima, akan rawan konflik. Prediksi tersebut disebabkan karena adanya kompetisi antar partai politik (parpol) dan calon anggota legislatif (caleg) yang kian ketat. Di samping itu, peserta pemilu yang jumlahnya dua kali lipat dibanding Pemilu 2004 lalu, turut mempengaruhi.
Anggota KPUD Kota Bima, Gufran, saat dihubungi JPNN, Selasa (17/3), mengatakan bahwa Pemilu 2004 lalu hanya diikuti oleh 22 parpol, sementara tahun ini bertambah menjadi 38 parpol. "Bayangkan saja, jumlah caleg di Kota Bima pada pemilu lalu adalah sebanyak 402 orang, tapi tahun ini bertambah menjadi 792 orang. Itu pun setelah dikurangi tiga orang," kata Gufran.
Dijelaskannya, jumlah caleg yang mendaftar awalnya memang adalah sebanyak 795 orang, tapi lantas ada dua orang yang mengundurkan diri. Namun, cuma satu orang yang telah dicoret dalam kartu suara, sedangkan satu orang lainnya masih tercantum.
Dalam hal ini, kata Gufron, meski KPU telah mencoret nama yang bersangkutan sebagai caleg, tapi suaranya tetap sah dan akan diberikan kepada partainya. Hal itu merujuk kepada Peraturan KPU Tahun 2009, bahwa apabila ada caleg yang tidak memenuhi syarat/meninggal, suaranya tetap sah dan akan diberikan kepada partainya.
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bima memprediksikan pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2009 di berbagai daerah, termasuk di Kota
BERITA TERKAIT
- Polisi Selidiki Penyebab Mahasiswi Tewas Terjatuh dari Gedung Gymnasium UPI
- Niat Ingin Mengembalikan Handphone, Pedagang Pempek Malah Dimaki Dokter
- Polisi Berlakukan Contraflow di Tol Jagorawi Arah Jakarta
- Tim Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Pidie Aceh
- Banjir Rob Kembali Merendam Satu RT di Pluit Jakarta Utara
- Balita Terseret Arus di Surabaya Belum Ditemukan