Krakatau Steel Genjot Produksi Baja Tahan Gempa

Ketergantungan tersebut tidak hanya berdampak pada biaya proyek yang lebih tinggi, tetapi juga membuat pembangunan infrastruktur rentan terhadap fluktuasi pasokan global.
Situasi tersebut mulai berubah dengan beroperasinya Krakatau Posco Phase 2.
Fasilitas produksi Posco meningkatkan kapasitas produksi menjadi tiga juta ton baja per tahun, termasuk jenis seismic grade.
Produk andalannya baja SNI 2052:2020, telah melalui serangkaian uji ketat dan berhasil membuktikan kemampuan ductility, serta ketahanan deformasi yang memenuhi standar ketahanan gempa.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung penuh penggunaan baja tahan gempa dalam negeri.
Kebijakan tersebut diperkuat melalui Permen PUPR No. 13 Tahun 2019 yang mewajibkan penggunaan baja tulangan SNI untuk proyek infrastruktur.
Tantangan dan Rencana Pengembangan
Meski telah menunjukkan kemajuan signifikan, industri baja nasional masih menghadapi tantangan besar.
PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk bersama perusahaan joint venture-nya, PT. Krakatau Posco, telah memulai produksi massal baja tahan gempa (seismic grade steel).
- Membaca Ulang Arah Industri Baja Nasional Lewat Kasus Inggris
- Krakatau Steel Bantu Warga Cilegon Mendapatkan Sumber Air yang Lebih Pasti
- Ekonom: SKK Migas Tidak Berpihak pada Industri Besi dan Baja Nasional
- Krakatau Steel Gelar Mudik Gratis
- Komisi VI DPR Dukung Transformasi Krakatau Steel
- Dukung Pembangunan Kampus UWM, Krakatau Steel Salurkan Bantuan Pendidikan