Krakatau Steel Merugi karena Serbuan Baja Tiongkok
jpnn.com, CILEGON - PT Krakatau Steel (KS) melakukan restrukturisasi pada struktur organisasi perusahaan dan sumber daya manusia (SDM). Upaya itu demi menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan.
Manager Security and General Affair PT KS Edji Djauhari menjelaskan, perusahaan sedang mengalami persoalan pelik yang membuat melakukan restrukturisasi. PT KS mengalami kerugian selama tujuh tahun berturut-turut. Kondisi perusahaan seperti itu disebabkan faktor eksternal dan internal.
Dari sisi eksternal, kata Edji, serbuan baja impor asal Tiongkok menjadi penyebab memburuknya kondisi perusahaan. Banyaknya jumlah baja impor membuat produk PT KS sulit berkompetisi di pasar.
BACA JUGA: Ratusan Buruh Krakatau Steel yang Di-PHK Menuntut Kejelasan
“Ini tidak hanya berdampak di Indonesia saja, tapi juga Asia,” ujar Edji seusai pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Cilegon dengan perwakilan PT KS dan serikat buruh di kantor Wali Kota Cilegon. Pertemuan membahas ancaman PHK terhadap 1.300 buruh PT KS.
Sementara dari sisi eksternal antara lain lilitan utang, sejumlah investasi yang meleset dari target, dan berhenti beroperasinya sejumlah unit produksi.
Kata Edji, saat ini PT KS terlilit utang Rp 40 triliun terhadap sejumlah kreditur. Perusahaan harus membayar cicilan utang bersama dengan bunganya.
Di sisi lain, kinerja perusahaan tidak semakin membaik bahkan salah satu unit produksi yaitu long product telah berhenti beroperasi.
PT Krakatau Steel mengalami kerugian selama tujuh tahun berturut-turut, yang disebabkan faktor eksternal dan internal.
- Kasasi Sritex Ditolak MA, Pemerintah Siapkan Langkah Jika Terjadi PHK
- Setelah 10 Jam Buruh Bertahan, UMSK & UMSP Jateng 2025 Ditetapkan
- 5 Berita Terpopuler: Dipastikan Hanya 25% yang Lulus PPPK, tetapi Jangan Ada PHK, Tolong Teken SK Honorer
- MenPAN-RB Rini Minta Pemda Tidak PHK Honorer, Alihkan Semuanya
- 5 Berita Terpopuler: Instruksi Tegas MenPAN-RB soal PPPK & Honorer, Jangan Sampai Ada PHK Massal
- Boikot Produk Israel Dorong Ekonomi Lokal, Tidak Memicu PHK Massal