Krakatau Steel Pangkas Baja Impor untuk Otomotif

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan menyebutkan, hampir seluruh kebutuhan bahan baku baja saat ini mengandalkan impor.
Untuk mengurangi baja impor, PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS) akan memulai produksi pabrik galvanized steel alias pelat baja berlapis pada September 2017.
KNNS sedang membangun pabrik di Cilegon, Banten. Nilai investasinya USD 400 juta (setara Rp 5,26 triliun).
Pabrik itu berkapasitas 580 ribu ton per tahun dan bisa menyerap 300 tenaga kerja. KNNS merupakan perusahaan joint venture antara Nippon Steel & Sumitomo dan PT Krakatau Steel Tbk.
Nippon Steel Sumikin memegang 80 persen saham dan Krakatau Steel sebesar 20 persen saham.
Pabrik tersebut akan memproduksi baja yang akan digunakan untuk industri otomotif. Terutama dalam membuat pintu mobil di Indonesia.
’’Itu sudah cukup untuk meng-cover industri otomotif kita yang satu juta unit itu. Tapi, kalau berkembang sampai dua juta, ya tidak cukup lagi. Kalau sekarang kan diimpor 100 persen bodi mobilnya,’’ beber Putu.
Secara keseluruhan, kebutuhan baja Indonesia mencapai 12 juta hingga 14 juta ton per tahun.
Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan menyebutkan, hampir seluruh
- Krakatau Steel Gelar Mudik Gratis
- VKTR Rilis Laporan Keuangan
- Komisi VI DPR Dukung Transformasi Krakatau Steel
- Superchallenge Super Prix 2025 Segera Digelar, Berhadiah Miliaran Rupiah
- Dukung Pembangunan Kampus UWM, Krakatau Steel Salurkan Bantuan Pendidikan
- Gathering ISSEI 2025 Perkuat Sinergitas Ekosistem Industri Baja Nasional