Kreasi Hamzah

Oleh Dahlan Iskan

Kreasi Hamzah
Dahlan Iskan.

Namun baru sekarang dia tahu bahwa shirataki terbuat dari porang. Yang aslinya mungkin Nganjuk. Atau Bojonegoro. Atau Blora. Atau Ponorogo.

Hamzah sendiri tidak tertarik bisnis konyake. Ia hanya membantu siapa saja yang tertarik bikin tepung porang. Seperti yang sudah dilakukannya dengan Universitas Brawijaya Malang.

Hamzah sendiri terus menekuni pabrik carrageenan. Pabrik ciptaannya di Pasuruan. Yang bahan bakunya rumput laut.

Kini pabriknya yang di Pasuruan itu sudah dua kali lebih besar. Dibanding saat saya masih jadi sesuatu dulu. Itulah pabrik carrageenan yang mesin awalnya diciptakan oleh Hamzah sendiri.

Kini sudah ada empat pabrik carrageenan di Indonesia. Yang pertama milik perusahaan Jepang. Juga di Pasuruan. Yang bikin Hamzah terobsesi untuk 'harus bisa' bikin pabrik yang sama. Dan ternyata ia bisa.

Kebutuhan carrageenan di Indonesia masih sangat besar. Kita masih impor tepung carrageenan dari Tiongkok. "Padahal rumput lautnya 90 persen dari Indonesia," ujar Hamzah.

Hamzah juga senang kalau pabrik karagenannya jadi tempat tugas akhir mahasiswa. "Sudah ratusan yang tugas akhir di sini. Dari Universitas Brawijaya, ITS dan Unair," katanya.

Setiap ada mahasiswa yang tugas akhir Hamzah selalu membuat persyaratan: judul tugas akhir harus dari Hamzah. "Semua kesulitan saya di pabrik ini saya jadikan judul tugas akhir," katanya. "Supaya mahasiswa dapat ilmu yang baru. Dan pabrik saya dapat manfaat," katanya.

Proses membuat tepung porang tidak perlu fisika maupun kimia. Cukup mekanika. Untuk memisahkan unsur oksalat dengan glukomanan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News