Kreasi Sampah di SDN Sawah Baru 01 Demi Bumi Lestari

jpnn.com, JAKARTA - Sampah menjadi permasalahan serius yang dihadapi oleh berbagai negara, termasuk Indonesia.
Jumlah sampah yang terus meningkat telah mengancam operasional tempat pemrosesan akhir (TPA), karena tidak dapat beroperasi lagi.
Sebab jumlah sampah yang sudah melebihi kapasitas TPA itu sendiri.
Bahkan menurut laporan Bank Dunia berjudul 'The Atlas of Sustainable Development Goals 2023', Indonesia menduduki posisi kelima sebagai negara dengan penghasil sampah terbanyak di dunia (Ahdiat, 2023).
Salah satu penyebab utama dari meningkatnya jumlah sampah adalah pertumbuhan populasi yang cepat (Sholihah, 2020).
Hal tersebut dibuktikan dengan komposisi jenis sampah terbanyak, yaitu jenis sisa makanan yang di mana rumah tangga sebagai penyumbang sampah terbesar yakni sebanyak 44,2 persen (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2020).
Selain itu, perubahan gaya hidup masyarakat, seperti penggunaan barang sekali pakai dan pola konsumsi yang tidak bertanggung jawab, juga turut menyumbang pada peningkatan produksi sampah.
Di sisi lain, kurangnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik juga menjadi faktor penting dalam permasalahan ini.
Tim Pengabdian Masyarakat dari Prodi Psikologi UPJ mengedukasi siswa SDN Sawah Baru 01 tentang pengelolaan sampah
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Dorong Revisi Undang-Undang Pengelolaan Sampah
- Sampah dari Jogja Sering Dibuang ke Klaten, DLH Jateng Langsung Perketat Patroli
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Ajak Kampus Berkolaborasi Mengatasi Darurat Sampah
- Rumah Mesin Salurkan Puluhan Pengolah Sampah ke 15 Kota dan Kabupaten Sepanjang 2024
- Chandra Asri Group Perluas Implementasi Ekonomi Sirkular dengan Pengumpulan Jelantah
- HPSN 2025, Danone Indonesia & Shind Jogja Gelar Lomba SpeakUp dan Kreasi Daur Ulang