Kreatif Banget, Ada Radio Bambu Made In Bali
“Kalau ada pesanan baru dibuatkan. Untuk stok saya belum bisa, modal belum ada,” ujar bapak dua anak ini.
De Awa sebenarnya pengin ikut pameran atau festival. Namun, kendalanya pada persoalan dana untuk sewa stan, transportasi dan membeli bahan baku.
Walau begitu, dia tetap optimistis menjalani usaha kerajinan itu. Agar tidak kalah bersaing, De Awa berusaha membuat karyanya berciri khusus.
“Saya disuruh membuat desain luar. Kalau untuk membeli komponen sendiri, saya belum pernah. Ke depan saya akan kembangkan itu,” terangnya.
Radio buatan De Awa menggunakan power bank sebagai catu daya. Harga satu power bank berdaya 10 ribu mAH yang bisa diisi ulang melalui listrik ataupun tenaga matahari adalah Rp 150 ribu.
De Awa pun mengharapkan bantuan pemerintah daerah untuk memfasilitasi promosi. “Selama ini dari Disperindag cukup mendukung kegiatan kami,” tukasnya.(rb/dra/mus/JPR)
Made Putra Wisatawan atau yang akrab disapa De Awa (46) membetot perhatian masyarakat. Pasalnya, perajin bambu itu mampu berinovasi membuat karya
Redaktur & Reporter : Antoni
- Dua Tokoh Siap Luncurkan Creative Hub Bertema Laut di Bali
- GB Sanitaryware dan Christian Sugiono Garap Project Rahasia di Bali
- Bali Jadi Destinasi Utama Wisata Medis Estetika di Asia Tenggara
- Ketua KPI Ajak Seluruh Pihak Berkolaborasi Jaga Eksistensi Televisi & Radio
- Kronologi Anak Drummer Matta Band Meninggal Dunia di Bali
- HLF MSP dan IAF ke-2 Berdampak Positif pada Posisi Indonesia di Kancah Global