Kredibiltas Instan dan Tren Mewah Virtual Sneaker
Mengapa anak-anak muda bakalan menghabiskan ribuan dolar atau puluhan hingga ratusan juta rupiah untuk membeli virtual sneaker yang enggak akan bisa dipakai.
Kenalkan, ini Li-Anne, yang dikenal sebagai "Monsieur Banana".
Dia adalah seorang influencer dan mengaku sebagai seorang sneakerhead:(kata benda INFORMAL): seseorang yang mengoleksi, memperjualbelikan, mengubah, atau bahkan sekedar mengagumi sneaker sebagai hobi, atau terkadang malah jadi pekerjaan.
"Berapa banyak sneaker yang aku punya? Kayanya aku jadi takut kalau menghitungnya," kata ia sambil tertawa.
"Waktu saya mulai menghitung, ada 50 dalam satu bagian saja, jadi saya berhenti. Tapi mungkin kurang dari 200? Enggak terlalu banyak."
Namun sneaker yang ia punya bukan yang biasanya dipakai untuk bermain basket atau pergi ke gym.
Sneaker yang ia maksud bisa terjual hingga ratusan ribu dolar, atau ratusan hingga miliaran rupiah, yang membelinya pun belum tentu orang yang suka berolahraga dan tidak akan bisa memakainya.
Mungkin kamu pernah melihat para sneakerhead, mereka rela mengantri atau berkemah semalaman di luar toko sepatu saat ada sepatu baru yang akan keluar keesokan harinya.
Punya uang atau enggak, para sneakerhead melakukan apa pun untuk mendapatkan sepasang sneaker baru, yang harganya bisa mencapai puluhan ribu dolar atau ratusan juta rupiah
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan