Kredibiltas Instan dan Tren Mewah Virtual Sneaker

Sebelumnya, hanya sepatu putih yang diizinkan dipakai di lapangan oleh NBA di lapangan, sampai-sampai NBA memberikan denda kepada Michael Jordan sebesar US$5.000 per game karena memakainya. Nike memilih untuk menanggungnya, sehingga "pedang bermata dua" diwujudkan dalam sepatunya."
Dan di tengah hype Air Jordan, pengaruh budaya sneaker sudah menyebar, bukan sekedar di dunia olahraga, tapi juga berubah fungsinya.
"Sesuatu terjadi di awal tahun 90an," kata Jeff Staple.
"Orang-orang dari berbagai budaya dan minat berbeda, seperti musik, hip hop, rock, punk rock, dan skateboard, mulai menggunakan sneaker, bukan untuk berolahraga, tetapi untuk mengekspresikan diri."
"Baik saat mereka bermain gitar atau breakdance di atas panggung, orang-orang mulai memakai sneaker untuk kegiatan yang belum pernah mereka pakai sebelumnya, misalnya pergi ke klab malam, berkencan, jalan-jalan."
"Pembatas yang tadinya hanya untuk berolahraga mulai runtuh."
"Orang-orang mulai memakai sneaker untuk bekerja atau kencan pertama, dan enggak akan dianggap negatif. Hal itu akan terlihat seperti, 'Wow… kamu mengekspresikan diri sendiri," kata Jeff.
Jayden adalah penggemar berat musik elektronik, yang juga mantan DJ, yang membuatnya senang memakai streetwear dan sneaker.
Punya uang atau enggak, para sneakerhead melakukan apa pun untuk mendapatkan sepasang sneaker baru, yang harganya bisa mencapai puluhan ribu dolar atau ratusan juta rupiah
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya