Kredibiltas Instan dan Tren Mewah Virtual Sneaker

Langkah selanjutnya adalah merancang dan membuat pola di sekelilingnya, menjiplak dan memotong bahan sesuai pola yang diinginkan…
…lalu jahit semua bagian menjadi satu hingga membentuk bagian di atas sol, sambil menarik-narik bahan kulit sehingga bisa berbentuk sesuai cetakan.
Kemudian direkatkan dengan perekat khusus untuk menjaga bahan kulit tetap di tempatnya dan siap untuk dipasangkan solnya, setelah itu sepatu dimasukkan ke dalam "penekan sol" yang menyedot udara keluar dan menyatukannya.
"Setelah ditekan, saya biasanya membiarkan sepatu bertahan selama 12 jam untuk memastikan perekatannya sudah terbentuk. Kemudian cetakannya dikeluarkan, dan tali sepatu pun siap diikat," kata Chase.
"Ini benar-benar seperti menyusun puzzle."
Saat ini, sebagian besar sneaker diproduksi di Asia, di mana biaya tenaga kerja dan produksinya lebih murah dibandingkan di Eropa dan Amerika Serikat, karena produsen sepatu ingi menghemat biaya sebanyak mungkin.
“Asia Pasifik selalu menjadi tempat pembuatan sepatu dan selalu menjadi bisnis ekspor,” kata Jeff Staple.
Setelah sneaker keluar dari pabrik, ini jadi awal mengapa harganya dinaikkan dan benar-benar meningkat.
Punya uang atau enggak, para sneakerhead melakukan apa pun untuk mendapatkan sepasang sneaker baru, yang harganya bisa mencapai puluhan ribu dolar atau ratusan juta rupiah
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya