Kredit Bermasalah Sektor Tambang dan Manufaktur Bertambah
Senin, 12 September 2016 – 11:26 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo. Foto: JPNN
”Kami berharap sudah ada perbaikan dari sektor swasta. Mereka akan lebih aktif dan memulai investasi. Dari sisi pemerintah, meski ada sedikit konsolidasi fiskal, pembangunan infrastruktur juga diteruskan. Jadi, kami lihat akan lebih baik,” terang mantan Dirut Bank Mandiri tersebut.
Baca Juga:
Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramadani menambahkan, angka kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di beberapa sektor meningkat, terutama di sektor pertambangan, manufaktur, dan transportasi. (dee/c5/noe/jos/jpnn)
JAKARTA – Penyaluran kredit perbankan hingga akhir tahun nanti diprediksi tak akan menggembirakan. Kredit perbankan diprediksi bakal menurun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ramadan Jadi Momentum Pengembangan UMKM dan Ekraf
- inDrive Memberdayakan Pengemudi Indonesia dengan Layanan Pendanaan
- Pemerintah Adakan Operasi Pasar Ramadan, Jual Bahan Pangan Lebih Murah
- DPR Mendesak KPK Menyelidiki Dugaan Mafia Bawang Putih
- Indonesia Re Bahas Strategi Asuransi dalam Mitigasi Perubahan Iklim
- Diskon Habis, Tarif Listrik Normal Lagi Mulai 1 Maret