Kredit Nganggur Capai Rp 860 T
Kamis, 20 Juni 2013 – 06:24 WIB
JAKARTA - Angka undisbursed loan atau kredit nganggur terus membumbung. Direktur Eksekutif Direktorat Komunikasi Bank Indonesia (BI) Difi Johansyah mengatakan, sepanjang tahun ini undisbursed loan terlihat berfluktuasi. "Angka per akhir April mencapai Rp 860,04 triliun," ujarnya Rabu (19/6). Menurut Difi, tingginya undisbursed loan mengindikasikan terjadinya permasalahan di sektor riil. Akibatnya, perencanaan yang sudah disusun seperti ekspansi bisnis tidak bisa dijalankan. "Karena proyek tidak jalan, kreditnya tidak dicairkan," jelasnya.
Data statistik perbankan terbaru yang dirilis BI menunjukkan, pada Januari 2013 nilai fasilitas kredit yang sudah disetujui bank namun belum ditarik oleh calon debitor atau kredit yang masih nganggur tercatat Rp 848,82 triliun. Pada Februari, angkanya naik menjadi Rp 859,37 triliun, lalu turun pada Maret ke Rp 848,32 triliun, dan naik lagi pada April.
Baca Juga:
Jika dibandingkan dengan undisbursed loan pada periode April 2012 yang sebesar Rp 719,50 triliun, angka April 2013 naik 19,5 persen. Namun, angka periode April 2013 masih di bawah rekor undisbursed loan pada November 2012 lalu yang mencapai Rp 898,23 triliun. Pada Desember 2012, angkanya lantas menyusut menjadi Rp 817,27 triliun.
Baca Juga:
JAKARTA - Angka undisbursed loan atau kredit nganggur terus membumbung. Direktur Eksekutif Direktorat Komunikasi Bank Indonesia (BI) Difi Johansyah
BERITA TERKAIT
- BPOM Dorong Industri Farmasi Produksi Obat Asli Indonesia
- Hadiri HUT ke-1 Parle Senayan, Bamsoet Bicara Potensi Industri Makanan dan Minuman
- Ada Desakan Reaktivasi Bandara Husein Sastranegara, Bey Machmudin Lapor ke Menhub
- MIND ID Nilai Pengamat Pertambangan Berperan dalam Optimalisasi Hilirisasi
- Peruri dan Kemendag Tingkatkan Efisiensi Lewat Teknologi Digital
- Gandeng Kemenkraf, Backstagers Indonesia Siap Terapkan Standar Event Global