Kredit Nganggur Makin Menggunung
Jumlah Dekati Rp 900 T, Tembus Rekor Tertinggi
Senin, 17 Desember 2012 – 12:06 WIB
Selanjutnya, bank asing mencatat undisbursed loan terbesar kedua dengan angka Rp 227,52 triliun. Jumlah ini melonjak tinggi hingga 120 persen dibandingkan periode Oktober 2011 yang sebesar Rp 103,38 triliun." Di posisi ke-3, bank BUMN mencatat undisbursed loan sebesar Rp 187,83 triliun. Namun, angkanya fluktuatif cenderung turun. Misalnya, pada periode Februari 2012, bank BUMN pernah mencatat kredit nganggur tertinggi hingga Rp 199,65 triliun."
Baca Juga:
Di bawahnya, berturut-turut adalah bank campuran yang mencatat undisbursed loan sebesar Rp 101,30 triliun, Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp 17,03 triliun, dan BUSN Non-Devisa sebesar Rp 4,60 triliun.
Kepala Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto mengatakan, salah satu penyebab tingginya undisbursed loan adalah rendahnya daya serap dunia usaha. Sehingga, meski sudah mendapat persetujuan kredit perbankan, pelaku usaha tidak mencairkannya. "Faktornya bisa karena ada hambatan dalam operasional atau ekspansi," ujarnya."
Selain itu, lanjut dia, pelaku usaha sektor konstruksi dan infrastruktur yang menjadi salah satu penyumbang terbesar undisbursed loan, seringkali menyatakan bahwa mereka belum mencairkan kredit karena masih terhambat masalah pembebasan lahan. "Jadi, proyeknya belum bisa jalan," katanya."
JAKARTA - Di tengah cemerlangnya kinerja perbankan nasional, ada satu titik buram yang mesti mendapat perhatian, yakni undisbursed loan atau komitmen
BERITA TERKAIT
- Additiv dan Syailendra Capital Ubah Lanskap Investasi Digital Indonesia
- Bank Mandiri Dorong Tenun Tradisional Bali, Lombok, dan Kupang Menembus Pasar Global
- BRI Insurance Perluas Literasi Asuransi Syariah ke Pesantren
- TUI Blue Berawa Hotel dan Vila Kini Hadir di Bali, Usung Konsep Persawahan
- KAI Logistik Beri Diskon Spesial Pengiriman Paket & Sepeda Motor
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia