Kredit Sindikasi Bank DKI Menurun
jpnn.com - SURABAYA--Gejolak kondisi makro ekonomi di semester II 2013 mengakibatkan penyaluran kredit sindikasi Bank DKI menurun. Kenaikan suku bunga dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap USD berdampak penundaan pelaksanaan project financing maupun ekspansi usaha beberapa calon debitur sindikasi.
Direktur Pemasaran Bank DKI, Mulyatno Wibowo menuturkan hingga akhir November 2013 BUMD Pemprov DKI Jakarta itu telah memimpin kredit sindikasi Rp 1,6 triliun. Saat ini, mereka sedang menyelesaikan finalisasi 2 pembiayaan sindikasi di bidang perkebunan kelapa sawit dan properti mencapai Rp. 1,3 triliun.
"Kami harapkan penandatanganan terjadi pada minggu ketiga bulan ini. Sehingga, akhir tahun bisa mencapai sekitar Rp 2,9 triliun, " kata Mulyatno di sela penandatanganan perjanjian kredit sindikasi di Surabaya, kemarin.
Mulyatno menuturkan pada tahun lalu Bank DKI memimpin pembiayaan sindikasi hingga mencapai Rp 4,02 T, kredit "Penurunan nilai tahun ini karena beberapa mandat pembiayaan ditunda pelaksanaanya. Ini berkaitan dengan gejolak kondisi makro ekonomi di semester II," tuturnya.
Terbaru, Bank DKI memimpin dua pembiayaan sindikasi dengan total Rp1,075 triliun. Kedua pembiayaan tersebut meliputi sindikasi bersama dengan Bank Sulut, Bank Kalsel Bank Maluku, Bank BPD DIY untuk pembiayaan pembangunan skyline condotel and office building di Surabaya kepada PT. Menara Bumi Sejahtera
Sebelumnya, Bank DKI memimpin kredit sindikasi kepada satu perusahaan kertas dan bubur kertas nasional senilai Rp 800 miliar dengan menggandeng Bank Papua, Bank Kalsel, Bank Kaltim, Bank Sulut, dan Bank Maluku. "Pada kedua sindikasi tersebut, kita berperan sebagai agen fasilitas, agen escrow dan agen jaminan," ujar Mulyatno.
Sampai Oktober, kinerja Bank DKI terus menunjukkan trend yang meningkat. Laba sebelum pajak tercatat Rp 672,2 miliar atau mengalami lesatan pertumbuhan sebesar 113,24 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Penopang utama adalah pertumbuhan kredit 39,14 persen (yoy) dari Rp 13,63 triliun pada Oktober 2012 menjadi Rp 18,96 triliun. Dana pihak ketiga tercatat sebesar Rp 24,22 triliun per Oktober 2013, naik sekitar 5,5 persen dari periode sebelumnya. Total aset Bank DKI periode Oktober 2013 yakni, Rp 29,96 triliun.(dio)
SURABAYA--Gejolak kondisi makro ekonomi di semester II 2013 mengakibatkan penyaluran kredit sindikasi Bank DKI menurun. Kenaikan suku bunga dan pelemahan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi