KRI Dewaruci Tuntaskan Ekspedisi Keliling Dunia Kali Terakhir
Hingga Pulang Tetap Kibarkan Bendera Bajak Laut
Kamis, 18 Oktober 2012 – 00:01 WIB
Setiap singgah di kota pelabuhan, Dewaruci selalu menarik perhatian warga setempat. Juga awak kapal lain yang berpapasan di perairan. Mereka umumnya terpesona dengan keanggunan kapal layar tiang tinggi itu.
Kapal perang dari negara lain yang bertemu Dewaruci spontan melakukan penghormatan. Kapal latih kadet yang didesain menyerupai badan angsa putih itu menjadi pesona tersendiri di lautan. Hanya, keanggunan kapal buatan Jerman itu jadi "rusak" dengan berkibarnya bendera hitam bergambar tengkorak manusia dan tulang lengan yang menyilang khas bajak laut.
Kontradiktif? "Bendera Jolly Roger (tengkorak dan tulang lengan) itu merupakan filosofi sukses melaksanakan misi. Bukan bajak laut, apalagi perompak," tepis Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto.
Dia meyakini makna dan warna bendera itu melambangkan keberanian menghadapi bahaya dan keberhasilan melaksanakan tugas. Karena itu, bendera tersebut sengaja dikibarkan sejak berangkat dari pangkalan Armada RI Kawasan Timur (Armatim) pada 15 Januari 2012 hingga pulang kembali ke pangkalan. Tiang kapal tetap tegak walaupun harus menghadapi gelombang setinggi lebih dari 10 meter di Samudera Pasifik.
RABU (17/10) KRI Dewaruci dijadwalkan tiba di pangkalannya, Dermaga Ujung, Armatim, Tanjung Perak, Surabaya. Tuntas sudah misi terakhir pelayaran
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara