KRI Dewaruci Tuntaskan Ekspedisi Keliling Dunia Kali Terakhir
Hingga Pulang Tetap Kibarkan Bendera Bajak Laut
Kamis, 18 Oktober 2012 – 00:01 WIB
Kehabisan BBM dan air tawar dalam pelayaran dari Kwajalein, Kepulauan Marshall, ke Honolulu, Hawaii, medio Februari lalu, bukan kiamat bagi Dewaruci. Begitu pula terlambat sandar hampir sepekan menjadi warna-warni perjalanan Dewaruci dalam misi keliling dunia kedua setelah 1964. Kapal berawak 77 personel TNI plus seorang wartawan (Jawa Pos) itu malah sukses menyabet gelar juara dalam salah satu festival kapal layar di Amerika Serikat.
Di kalangan angkatan laut di sejumlah negara, bendera tengkorak dipercaya menjadi tanda kekuatan di laut. Seperti yang dipakai Royal Navy (AL Inggris) ketika memenangi perang Malvinas melawan Argentina maupun dalam Perang Teluk di Timur Tengah. Bahkan, Angkatan Udara AS terkesan "latah" ketika salah satu skuadron udaranya memakai logo tengkorak dengan tulang lengan menyilang untuk menunjukkan kehebatan mereka.
Konotasi sukses yang dulu dipakai bajak laut seusai menjalankan aksinya merompak kapal di tengah laut dipakai Dewaruci agar kapal itu disegani kapal lain. Pengibaran bendera itu menjadi salah satu ciri khas yang membedakan Dewaruci dengan kapal layar lain. Dewaruci bahkan menjadi kapal yang paling banyak dikunjungi masyarakat daripada kapal layar tiang tinggi dari negara lain dalam kegiatan open ship selama festival Operation Sail di AS pada April-Juni lalu.
Selain di AS dan Kanada, Dewaruci menggelar open ship di Portugal, Spanyol, Malta, Mesir, Arab Saudi, Oman, dan Sri Lanka. Tanpa diminta, para awak kapal biasanya bersedia mengantar pengunjung mengelilingi geladak atas dari haluan hingga buritan. Tidak sedikit masyarakat yang penasaran ingin mengetahui "jeroan" kapal berbendera "bajak laut" itu.
RABU (17/10) KRI Dewaruci dijadwalkan tiba di pangkalannya, Dermaga Ujung, Armatim, Tanjung Perak, Surabaya. Tuntas sudah misi terakhir pelayaran
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara