KRI dr Soeharso, Rumah Sakit Terapung Satu-satunya di Asia Tenggara
Cepat Tangani Darurat, Dokter Tinggal Pindah Kamar
Jumat, 15 Mei 2009 – 06:43 WIB
Bukan hanya itu, kapal tersebut bisa berguna maksimal ketika terjadi serangan senjata kimia atau biologi di daratan. Evakuasi serta karantina bisa efektif dilakukan karena kapal bisa diisolasi di lautan.
Kapal tersebut memiliki fasilitas yang bisa digunakan untuk mengisolasi pasien dari penyakit yang bisa menular dan berpotensi menyebabkan pandemi seperti flu burung serta flu babi. ''Kapal ini memiliki fasilitas tangkal radiasi dan bisa dimaksimalkan ketika terjadi keadaan darurat,'' tegas Yudho.
Setelah berkeliling kapal, rombongan pun diterima di salah satu ballroom kapal. Yudho lantas menceritakan, kapal yang dibuat di Korea Selatan tersebut sebelumnya bernama KRI Tanjung Dalpele. Kapal itu tergabung sebagai unsur Satuan Kapal Amfibi (Satfib) Komando Armada RI Kawasan Timur.
Kapal tersebut tiba di Indonesia pada September 2003 dan beroperasi selama empat tahun sebagai kapal bantu angkut personel. Pada 17 September 2007, kapal itu berganti fungsi menjadi rumah sakit terapung dan berganti nama menjadi KRI dr Soeharso. (*/kim)
Di antara sejumlah aset Tentara Nasional Indonesia yang dianggap tidak memenuhi unsur kelayakan, masih ada segelintir ''harta'' yang bisa dibanggakan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408