Krim Kulit Kegemaran Warga China Ancam Kehidupan Gajah Myanmar
"Jadi itu mengubah kondisi kami," kata Williams. "Pada dasarnya semua gajah yang hidup di alam liar adalah target."
Ancaman yang lebih luas yang ditimbulkan oleh para pemburu kulit menjadi isu yang kuat pada Mei tahun lalu, ketika seluruh keluarga gajah terbunuh di wilayah Ayerawaddy, Myanmar.
Dari semua 25 pejantan, betina dan bayi gajah yang disembelih, darah mereka mengubah sungai menjadi merah.
"Saya hanya berpikir bahwa apa yang kita lakukan terhadap hewan seperti gajah, lumba-lumba, paus atau kera besar adalah genosida," kata Williams.
Photo: Petugas Myanmar membakar mayat gajah yang dibunuh. (Supplied: Klaus Reisinger, Compass Films)
Krim racun
Dari hutan Myanmar, kulit gajah ilegal diselundupkan ke China, baik melalui Thailand dan Laos atau melalui pasar margasatwa di kota perbatasan, Mong La, yang terkenal kejam.
"Dari wawancara kami dengan pemilik toko, 90 persen konsumen adalah orang China," kata Williams.
Sebagian besar kulit gajah dijual secara daring.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata