Krim Kulit Kegemaran Warga China Ancam Kehidupan Gajah Myanmar
Kelompok konservasi Elephant Family menemukan foto-foto pedagang memamerkan produk darah merahnya bulan lalu dan juga melacak asal-usul gelang manik.
Sementara gelang manik berukir yang dikenal sebagai wenwan telah lama menjadi barang-barang perhiasan tradisional di China, penggunaan kulit gajah hampir tidak pernah terdengar hingga tahun 2014, ketika seorang pedagang daring tunggal yang dikenal sebagai Jaz mengembangkan produk baru.
Menurut sebuah penyelidikan oleh Elephant Family, Jaz membanggakan eksploitasinya.
"Saya menemukan gelang manik kulit gajah," kata Jaz menurut sebuah laporan.
"Saya bahkan pergi ke Myanmar dan mengambil bahan bakunya sendiri."
Photo: Sebuah gambar iklan yang menjual gajah Asia secara daring. (Supplied: Elephant Family)
Jaz juga memelopori perdagangan daring kulit gajah bubuk yang dijual sebagai obat untuk sakit perut dan dicampur ke dalam krim untuk penyakit kulit.
Aung Myo Chit mengatakan bahwa produk ini tidak memiliki nilai obat yang terbukti, dan sebenarnya bisa berbahaya bagi konsumen.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata