Krim Kulit Kegemaran Warga China Ancam Kehidupan Gajah Myanmar
Pemburu menggunakan senjata buatan sendiri dan panah berujung racun yang kuat untuk menjerumuskan gajah dalam kematian yang lambat dan menyiksa.
"Dua atau tiga hari kemudian, racun telah menyebar ke seluruh tubuh, setiap inci kulit mengandung racun," kata Aung Myo Chit.
Racun itu kemudian dikonsumsi atau digosokkan ke kulit pelanggan.
Kewenangan negara
Para konservasionis mengatakan tindakan mendesak diperlukan untuk melindungi 2.000 ekor gajah liar Myanmar.
Minggu ini, konferensi Illegal Wildlife Trade (Perdagangan Satwa Liar Ilegal) diadakan di London. Meski perlindungan gajah Afrika dijadikan topik utama, perdagangan kulit gajah Asia yang berkembang bukan merupakan agenda utama.
Para aktivis mencoba mengalihkan pembicaraan; mereka ingin dunia melihat perburuan kulit gajah sebagai perdagangan gading yang baru.
"Sebagai negara, kami menyadari berbagai ancaman yang dihadapi oleh gajah Asia dan khawatir bahwa masalah kulit akan meluas ke semua negara jika tidak dihentikan," sebut Ranjan Marasinghe, kepala penegak hukum di Departemen Konservasi Satwa Liar Sri Lanka.
Photo: Konservasionis, Aung Myo Chit, mengatakan produk kulit gajah bisa menjadi racun bagi manusia. (ABC News)
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata