Kriminolog UI Anggap Hakim Sarpin Tuding Negara Lakukan Pencemaran Nama Baik

jpnn.com - JAKARTA - Kriminolog dari Universitas Indonesia, Ferdinand Andi Lolo mengkritisi tindakan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) Sarpin Rizaldi yang melaporkan dua komisioner Komisi Yudisial (KY) Suparman Marzuki dan Taufiqurrahman Syahuri ke Bareskrim Polri atas dugaan pencemaran nama baik. Menurut Ferdinand, tindakan Sarpin mempolisikan dua komisioner KY itu sama saja menuding negara melakukan pencemaran nama baik.
"KY menjalankan tugasnya sebagai institusi negara. Bagaimana caranya negara melakukan pencemaran nama baik? Kalau begitu kan Sarpin salah alamat, tuntutannya NKRI. Karena dia (KY) representasi dari negara," kata Ferdinand di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Jakarta, Minggu (26/7).
Ferdinand menegaskan bahwa KY memiliki kewenangan menjaga dan menegakkan kehormatan maupun perilaku hakim. Ia lantas membandingkan kewenangan KY itu dengan polisi saat ketika harus menembak penjahat pada saat menjalankan tugas.
"Kalau begitu berapa banyak polisi yang masuk penjara karena menembak penjahat, karena menjalankan tugas? Menembak penjahat itu hingga meninggal sama saja menghilangkan nyawa orang, ada pasalnya. Dia punya imunitas karena dia menjalankan tugas negara, sama kayak KY yang menjalankan tugas negara," tutur Ferdinand.
Karenanya Ferdinand menyatakan, persoalan yang melibatkan pimpinan KY tidak boleh dilihat dari pribadi ke pribadi. "Apa urusannya komisioner memberikan komentar sebagai apa, dia representasi dari negara," tandasnya.
Seperti diketahui, Sarpin yang juga hakim gugatan praperadilan Komjen Budi Gunawan atas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merasa dicemarkan nama baiknya oleh pernyataan-pernyataan Suparman dan Taufiq. Karenanya Sarpin melaporkan dua komisioner KY itu ke Bareskrim Polri. Kini, Suparman dan Taufiq menjadi tersangka.(gil/jpnn)
JAKARTA - Kriminolog dari Universitas Indonesia, Ferdinand Andi Lolo mengkritisi tindakan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BMKG Meminta Warga Waspada Banjir Rob di 17 Wilayah di Indonesia, Catat Daerahnya
- 5 Berita Terpopuler: Pengumuman Seleksi PPPK Muncul, Info BKN Bikin Degdegan, Ada soal Gaji Paruh Waktu
- Sido Muncul Gelontorkan Rp 260 Juta untuk Operasi 40 Pasien Anak Bibir Sumbing
- Sosok Aspri Wamen Bima Arya Jadi Sorotan, Ternyata…
- Kapan PPPK 2024 Tahap 1 Mulai Bekerja? Jangan Kaget ya
- Wisnu Bawa Tenaya: PHDI Sudah Terima SK AHU dari Kementerian Hukum