Krisis Air Bersih Landa Dua Kecamatan di Serang

jpnn.com - SERANG – Sejumlah warga Kabupaten Serang bagian timur (Sertim) mengalami kekurangan air bersih. Mereka tersebar di Kecamatan Cikande dan Binuang. Kondisi ini karena sumber air mereka kering dan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Al-Bantani tak sampai ke rumah akibat pemberlakuan sistem buka-tutup saluran irigasi Bendung Pamarayan.
Camat Binuang, Surya Hermana mengatakan, warga Kecamatan Binuang yang kekurangan air bersih tersebar di Desa Gembor. Ini terjadi karena sumber air berupa sumur bor kering. Surya berharap ada bantuan air bersih dari pemerintah daerah.
“Kami berharap ada bantuan air bersih yang terus-menerus,” katanya dilansir Radar Banten (Grup JPNN.com), Selasa (7/10).
Sekretaris Camat Cikande Tabrani mengatakan, warga Kecamatan Cikande yang kekurangan air bersih berada di Desa Parigi dan Koper. Mereka merupakan pelanggan PDAM.
“Warga itu enggak dapat air PDAM karena ada perbaikan saluran irigasi,” ujarnya.
Humas PDAM Tirta Al-Bantani Kabupaten Serang Arif Setiawan mengatakan, sepanjang Agustus sampai September ini, pihaknya mengeluarkan biaya Rp 50 juta. Biaya itu untuk pengadaan air bersih melalui tangki sekitar 150 tangki guna memenuhi kebutuhan warga yang kekurangan air PDAM.
“Biaya operasional satu tangki air bersih Rp 300 ribu,” katanya.
Menurut Arif, pihaknya kewalahan jika pengiriman air bersih itu dilakukan terus melalui mobil tangki. Karena biaya yang dikeluarkan cukup besar. Sehingga PDAM kesulitan melaksanakan efisiensi anggaran.
SERANG – Sejumlah warga Kabupaten Serang bagian timur (Sertim) mengalami kekurangan air bersih. Mereka tersebar di Kecamatan Cikande dan Binuang.
- Pengamat: Dedi Mulyadi Otokratik, tetapi Bukan Otoriter
- Kerangka Manusia Ditemukan di Ladang Tebu Bantul, Polisi Bilang Begini
- Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi, BMKG Imbau Nelayan di DIY Tunda Melaut
- Banjir-Longsor di Madiun Mengakibatkan Satu Orang Hilang
- Panen Raya di Gresik, Mentan Amran Pantau Harga Gabah Petani
- THR PNS & PPPK Pasaman Rp 27 Miliar, Pencairan Menunggu Transfer Anggaran dari Pusat