Krisis Air Bersih, Penggunaan Toilet Kompos di Australia Barat Meningkat
Minggu, 31 Januari 2016 – 16:09 WIB
Krisis Air Bersih, Penggunaan Toilet Kompos di Australia Barat Meningkat
Ditengah krisis air minum di Australia Barat yang terus meningkat, sejumlah warga memilih tidak menyiramkan toilet mereka dengan air dan lebih memilih memasang toilet kompos didalam rumah mereka.
Molly Coy dan suaminya Alan memutuskan menginstall toilet tanpa air ketika membangun rumah mereka di Cowaramup dua tahun lalu, setelah mengetahui kalau rumah mereka tidak bisa tersambung dengan saluran pembuangan di seperempat blok di kota mereka. "Kita tidak sengaja menggunakan toilet kompos ini,” kata Coy. "Saya pikir pasti akan jorok sekali .. Aku terpikir seperti buang hajat di semak-semak saja, tapi sekali kita memulai melakukannya ternyata kita terbiasa,” Menurut perusahaan air Australia, rata-rata setiap orang menyiramkan 10 ribu liter air setiap tahun dari toilet. Air yang terkontaminasi kotoran manusia itu kemudian akan disalurkan ke kilang air limbah untuk diproses. Insinyur Lingkungan Margaret River, Anthony Smith, yang mengelola bisnis konservasi air Water Wally, mengatakan kini semakin banyak orang yang memilih cara yang lebih rama lingkungan. "Memang terlihat sebagai hal yang gila : menyiramkan air yang bisa kita minum ke toilet yang kemudian harus kita proses,” kata Smith. "Sementara toilet kompos dapat menghemat air, dan juga menghemat biaya penjernihan air dan pada akhirnya akan menyuburkan tanah dengan kompos,” Jadi ketimbang menekan tombol penyiram air, dengan toilet kompos orang hanya perlu menuangkan dua sendok skup bubuk kayu. Bahan yang kaya dengan kandungan karbon seperti serbuk kayu, dapat menyeimbangkan kadar nitrogen yang tinggi didalam kotoran manusia, dan akhirnya dapat mendorong proses dekomposisi aerobic, dengan cara yang sama pada cara kerja pembuatan kompos ditaman. Berbeda dengan toilet jongkok yang ada di taman nasional dan tempat perkemahan, yang memancarkan bau mengerikan disebabkan oleh reaksi anaerobik karena terlalu banyak nitrogen sementara cairan dan oksigen tidak cukup. Smith mengaku sangat mudah mengelola toilet kompos. "Cara ini juga membuat mikroba senang," katanya. Mikroba akan senang mengurai limbah menjadi kompos dan akhirnya Anda akan mendapatkan pupuk yang bagus dan tidak bau. Pupuk ini memiliki tekstur yang sama dengan kompos taman. Di toilet kompos, kelebihan cairan akan menguap, sehingga limbah akan menyusut sambil terurai dan mikroba kecil didalam kotoran akan menyerap setiap bau yang keluar. "Toilet kompos kami sama sekali tidak mengeluarkan bau, bahkan tidak memiliki bau kamar mandi sebagaimana biasanya," kata Coy. Pupuk kompos kemudian dapat digunakan untuk menyuburkan tanah kebun, tapi tidak untuk kebun sayur. Departemen Kesehatan Australia Barat telah menyetujui lebih dari 30 model toilet kompos untuk digunakan didalam rumah tangga. Untuk dapat menggunakan toilet kompos ini, rumah harus memiliki luas diatas 1000 meter persegi dan tidak bisa tersambung dengan saluran pembuangan limbah. Persetujuan ini juga membutuhkan dukungan dari dewan pemerintah setempat. Smith menyakini satu-satunya alasan mengapa tidak banyak orang yang menggunakan toilet kompos adalah karena mereka tidak tahu kalau hal ini dibolehkan dan persepsi yang salah mengenai bau. "Hal ini hanya soal pengetahuan dan persepsi publik mengenai toilet kompos yang perlu lebih digalakan,” Coy sendiri mengaku dia mendorong orang untuk mempertimbangkan beralih menggunakan toilet kompos. "Kita perlu memikirkan cara melestarikan air dan ini merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan. "Karena toilet ini jauh lebih murah dan bisa memberi Anda kompos gratis,’
Ditengah krisis air minum di Australia Barat yang terus meningkat, sejumlah warga memilih tidak menyiramkan toilet mereka dengan air dan lebih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News