Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Ambil Air di Situs Purbakala
jpnn.com, PASURUAN - Musim kemarau mulai tiba membuat warga di Kabupaten Pasuruan mulai mengalami krisis air bersih.
Untuk kebutuhan hidup, mereka harus mengambil air dengan jarak tempuh hingga beberapa kilometer di Candi Belahan, di lereng Gunung Penanggungan, dengan medan yang menantang.
BACA JUGA : Krisis Air Bersih, Warga Mencuci Gunakan Genangan Sisa Banjir
Deretan jerigen dengan berbagai ukuran diletakkan di pinggir kolam di sumber Tetek, Candi Belahan, di Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.
"Hal itu disebabkan karena sumur mengalami kekeringan, sejak beberapa pekan ini," ujar Irsyad, salah satu warga.
Sesuai giliran, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, mendapatkan air di sumber mata air situs purbakala peninggalan Kerajaan Airlangga di wilayah lereng Gunung Penanggungan tersebut.
BACA JUGA : 5.000 Orang Alami Krisis Air Bersih
Setelah jerigen terisi, warga harus susah payah untuk mengangkat jerigen ke tepi kolam.
Warga harus mengambil air dengan jarak tempuh hingga beberapa kilometer di Candi Belahan.
- Jika Terpilih, Simon Kamlasi Jamin NTT Bebas Kekeringan
- BNPB Inisiasi Operasi Modifikasi Cuaca di NTB Antisipasi Kekeringan & Karhutla
- 52 Desa/Kelurahan di Trenggalek Terdampak Kekeringan
- Ratu Zakiyah-Najib Salurkan Air Bersih Untuk Warga Kekeringan di Kabupaten Serang
- 7 Juta Liter Air Bersih Disalurkan ke Ratusan Ribu Warga Terdampak Kekeringan di Jateng
- Pemkot Semarang Salurkan Air Bersih ke Wilayah Kekeringan