Krisis Air Masih Berlanjut
Senin, 02 Januari 2012 – 10:51 WIB
JAKARTA diprediksi masih sulit keluar dari krisis air bersih di tahun 2012 ini. Hal itu, dipicu tindakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Fadjar Panjaitan, yang secara sepihak memberhentikan Direktur Utama (Dirut) PAM Jaya Maurits Napitupulu, Desember 2011 silam. Selain itu, ada kesan arogansi karena Sekda DKI selaku pihak yang memutuskan pemberhentian, tak bersedia memberikan keterangan resmi kepada masyarakat terkait alasan pemberhentian. “Sepertinya ada kekuatan tertentu yang tak menginginkan renegosiasi kontrak. Akhirnya segala cara dilakukan, termasuk memberhentikan Dirut PAM Jaya,” ujar Nirwono.
Padahal, saat diberhentikan, Maurits tengah berjuang melakukan renegosiasi kontrak dengan dua mitra PAM Jaya yakni Palyja dan Aetra. Renegosiasi yang bertujuan menghentikan kecurangan dua operator, dan menyelamatkan masyarakat dari krisis air itu pun, kini menjadi terhenti. “Pemberhentian mendadak Maurits Napitupulu dari Dirut PAM Jaya, oleh Sekda DKI Fadjar Panjaitan akan berdampak pada berlanjutnya krisis air bersih di tahun 2012 ini,” kata Nirwono Joga, Pengamat Perkotaan dari Universitas Trisakti, Minggu (1/1).
Baca Juga:
Dijelaskan Nirwono, pemberhentian Dirut PAM Jaya cukup janggal dan mendatangkan sederet pertanyaan. Mulai dari waktunya yang mendadak, hingga tidak dilakukannya fit and proper test (uji kelayakan) terhadap Sri Widayanto Kaderi yang menggantikan posisi Maurits.
Baca Juga:
JAKARTA diprediksi masih sulit keluar dari krisis air bersih di tahun 2012 ini. Hal itu, dipicu tindakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS