Krisis AS, Tak Pengaruhi BPD
Lebih lanjut dikatakan Winny, gejala umum yang terjadi saat ini pastilah akan berimbas dan kurang menguntungkan proyek dalam kategori besar, seperti likuiditas menjadi kian sulit, ekspansi kredit terpaksa tertahan, serta terjadi gejolak bursa saham. "Kondisi ini menjadi imbas krisis keuangan yang dimulai pada subprime mortgage hingga runtuhnya beberapa bank investasi di AS," ujarnya.
Yang terpenting saat ini diakui Winny adalah bagaimana kita menyamakan persepsi, melakukan fine tuning sense of crisis di frekuensi yang sama. Karena dengan begitu kita akan mampu melangkah, berdaya upaya dengan lebih baik dan harmonis.
Kendati episentrumnya jauh di AS, lanjut Winny, getaran ekonominya sempat mengguncang pasar modal hingga memaksa otoritas nasional untuk melakukan penghentian perdagangan saham sementara (suspensi) selama tiga hari. "Tapi BPD relatif aman karena tidak banyak terkait dengan investasi yang ada luar negeri," imbuhnya.
Maka tak heran untuk tahun mendatang, pemerintah akan memberi kepercayaan kepada BPD, bersama bank besar lain, ditunjuk sebagai partner untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi rumah tangga produktif dan usahawan UMKM.
Untuk diketahui BPD sebagai satu kekuatan penting di industri perbankan nasional dengan total aset per Desember 2007 mencapai Rp170 Triliun dan jaringan kantor sebanyak 1.864 yang tersebar di seluruh nusantara. (rie/JPNN)
JAKARTA-Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Winny E Hassan memastikan krisis finansial yang terjadi di Amerika Serikat (AS) tidak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dukung Industri Kopi Nasional, BNI Gandeng PMO Kopi & Kakao Nusantara
- Ini 10 Merek Motor Listrik dengan TKDN tertinggi
- Dengan Program Ini, Bank DKI Permudah Pengurus Masjid Bertransaksi Perbankan
- Percepat Digitalisasi UKM, Accurate dan RAKUS Jalin Kerja Sama Strategi
- Pengembangan Bioethanol Harus dengan Harga Terjangkau Agar Banyak Peminat
- Harga Kripto Turun, Ini Analisis Pakar soal Penyebabnya