Krisis BBM di Padang, Nelayan Berhenti Melaut
Sabtu, 10 November 2012 – 11:49 WIB

Krisis BBM di Padang, Nelayan Berhenti Melaut
Ia berharap kejadian tersebut tidak berlangsung lama, karena sebagian masyarakat pinggir pantai bergantung hidup dengan hasil melaut. “Kalau kami tidak melaut, anak istri kami tidak bisa makan,” ujarnya.
Anto, 24, Nelayan Purus juga mengeluhkan hal sama. Akibat kesulitan mendapatkan minyak, ia dan nelayan lain tidak melaut sementara waktu. “Sekarang saya tidak melaut, nelayan yang duduk di sana juga tidak melaut, karena tidak dapat bahan bakar,” ujarnya sambil menunjuk ke arah sejumlah nelayan yang sedang duduk di posko nelayan.
Arnedi Yarmen, Ketua Forum Komunikasi Nelayan Kota Padang mengatakan, jika kelangkaan minyak terus terjadi terhadap nelayan, maka bisa berdampak buruk bagi kebutuhan hidup rumah tangga nelayan. "Karena sebagian besar masyarakat pinggir pantai kota Padang menggantungkan hidup dengan cara melaut," katanya.
Ia berharap pemerintah kota bisa segera mengatasi masalah tersebut, agar nelayan dan masyarakat kota lainnya bisa menjalankan aktivitas seperti biasa. Kepala DKP Padang Zalbadri mengakui banyaknya nelayan tidak melaut karena kesulitan mendapatkan BBM. Untuk mengatasi masalah tersebut DKP segera bertemu Pertamina. “Kita akan temui dan hubungi Pertamina,” ujar Zalbadri. Ia berharap nelayan mau bersabar dalam satu dan dua hari ke depan, karena diperkirakan dalam jangka waktu tersebut keadaan akan kembali normal.(w/mg18)
PADANG--Distribusi BBM mulai berjalan ke SPBU-SPBU di Kota Padang, meski terlihat masih terjadi antrean panjang kendaraan yang mengular hingga ke
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku