Krisis BBM Kian Parah
Kamis, 25 November 2010 – 10:22 WIB

Krisis BBM Kian Parah
Banyak dari pengendara yang merasa kecewa terhadap minimnya stok BBM. Pasalnya, bukan hanya premium yang sulit dicari, jenis pertamax juga rupanya sulit dijumpai di sejumlah SPBU. Seperti yang dialami Musa (30), pengendara sepeda motor Yamaha Mio. Ketika hendak mengisi pertamax karena tak tahan mengantre di SPBU Cirendang, petugas disana mengatakan kehabisan stok.
Baca Juga:
Kondisi seperti itu mengundang reaksi para wakil rakyat yang duduk di parlemen daerah. Oyo Sukarya SE misalnya, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kuningan itu menyayangkan kebijakan pusat, terutama pertamina. Dengan kebijakan kendaraan keluaran 2005 ke atas harus menggunakan pertamax, berimbas kepada seluruh masyarakat kelas menengah ke bawah.
”Dampak terhadap ekonomi masyarakat akibat kurangnya pasokan premium sangat berat. Kami sangat menyayangkan dan merasa prihatin. Ini pasti akan berpengaruh kepada stabilitas harga dan biaya hidup masyarakat. Ongkos angkutan pasti naik, begitu juga harga kebutuhan pokok,” ungkap politisi asal Golkar itu kepada Radar, kemarin.
Ia melanjutkan, adanya kebijakan itupun bakal menimbulkan manipulasi bahan bakar oleh oknum SPBU. Misalnya dengan cara mengoplos premium dengan pertamax yang dijual dengan harga pertamax. Tentu saja itu sangat merugikan masyarakat yang notabene konsumen dari bahan bakar tersebut.
Kekhawatiran lainnya, tambah Oyo, SPBU lebih memilih untuk menjualnya ke pedagang eceran ketimbang menjual langsung. Kekhawatiran itu bisa saja terjadi mengingat banyak SPBU yang ingin meraup untung lebih besar.
KUNINGAN – Belakangan ini Kabupaten Kuningan mengalami krisis Bahan Bakar Minyak (BBM), terutama bahan bakar jenis premium. Bahkan, kian hari
BERITA TERKAIT
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku
- Korban Kedua Perahu Getek Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Meninggal Dunia
- 2 Lansia yang Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Sudah Meninggal Dunia