Krisis BBM, PLN Gilir Pemadaman

Krisis BBM, PLN Gilir Pemadaman
Krisis BBM, PLN Gilir Pemadaman
Belajar dari hal tersebut, kata Semuel, PLN Rayon Timika sudah menghitung terjadinya krisis BBM. Sehingga langkah yang ditempuh adalah melakukan koordinasi dengan Pertamina Jober Timika. “Kami sudah datangi Pertamina (30/1) karena pada tanggal 29 Januari sudah ada tambahan BBM dari Tual 516 ton, dengan harapan karena kuota kami dari Pertamina yang belum terpenuhi seluruhnya (kurang lebih hampir 400 ton) bisa kami dapatkan (dipasok). Tapi Pertamina hanya bisa memberi 300 ton, sehingga tidak bisa mendukung operasi kita sampai kapal pengangkut minyak masuk lagi,” paparnya.

Semuel mengharapkan Pertamina lebih memahami persoalan yang dihadapi PLN Timika bila kurang BBM maka berujung pada pemadaman listrik. “Harusnya dia (Pertamina) paham persis kondisi kepentingan umun dibanding kepentingan perorangan yang kapasitasnya tidak terlalu besar. Kalau sudah ada pemadaman, banyak masyarakat jadi korban,” tandasnya.

Dikatakan Semuel, koordinasi antara PLN dan Pertamina tidak hanya dilakukan antara PLN Rayon Timika dan Pertamina Jober Timika, tetapi juga dilakukan antara PLN Kantor Wilayah Papua dan Pertamina. Sehingga General Manager PLN Kanwil Papua melalui Manager Bidang Teknis dari wilayah Papua diutus untuk mengkroscek secara langsung kondisi BBM yang digunakan PLN di Timika.

“Tim tersebut melihat secara langsung bagaimana kondisi yang dihadapi, bukan karena direkayasa, tapi karena fakta. Karena kuota BBM tidak sesuai. Pertamina Jober Timika sudah diinstruksikan dari Jayapura untuk serahkan 100 ton BBM kepada PLN Timika agar tidak terjadi pemadaman, tapi hanya memberikan 20 ton (sejak tanggal 26/1 lalu) dalam satu hari. Tidak seperti biasanya, dimana setiap hari itu kita mendapat kuota 120 ton,” paparnya.

TIMIKA – Akibat kurangnya persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM), Sabtu (4/2) lalu PT PLN (Persero) Rayon Timika mengambil kebijakan melakukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News