Krisis Daging Ayam Segar Dikeluhkan
Rabu, 11 Juli 2012 – 13:29 WIB
Menurutnya, melonjaknya harga ayam ini faktor utamanya adalah minimnya jumlah produksi ayam, termasuk pasokan yang datang dari luar Kotim, baik dari Palangka Raya maupun dari Banjarmasin. Menurutnya, kondisi ini merupakan fenomena yang sangat jarang terjadi, karena stok ayam broiler di Kotim, Palangkaraya dan Banjarmasin secara bersamaan mengalami kekurangan, akibat melonjaknya permintaan.
Untuk di Kotim sendiri, dikatakannya, para peternak pun kewalahan untuk mengatasi tingginya permintaan. Bahkan, ada peternak yang nekat menjual ayam yang belum sampai usia dan berat badan untuk dipanen.
Biasanya, ayam akan dipanen atau dijual ketika sudah berusia 40 hari dengan berat sekitar 2,1 kilogram pe ekor. Namun ketika permintaan tinggi saat ini, ada peternak yang berani melepas dengan usia ayam masih 35- hingga 39 hari dan berat masih sekitar 1,5 kilogram.
“Harga beli di kandang saat ini sekitar Rp 22 ribu per kilogram dan itu pun rata-ratra ayamnya masih di bawah usia seharusnya untuk dipanen. Pada saat harga turun, akibat produksi melimpah dan permintaan tetap, harga bahkan bisa anjlok sampai Rp 13 ribu per kilogram di kandang,” tandas Jefri.
SAMPIT – Jelang Ramadan, krisis ketersediaan daging ayam segar terjadi di Kota Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah. Akibatnya,
BERITA TERKAIT
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang
- Camat Diminta Lebih Peka Atasi Isu Wilayah dan Penyusunan Anggaran
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi
- DPRD Kota Bogor Gelar Sidak ke OPD, Pastikan Pelayanan Tetap Optimal