Krisis di Tengah Pandemi, Pengamat: Jaringan Pengaman Sosial Malah Dipotong
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahardiansyah mengingatkan pemerintah terkait jaringan pengaman sosial atau bantuan sosial selama pandemi Covid-19.
Hal ini mengingat krisis yang terjadi di tengah masyarakat yang berujung pada tindak kekerasan.
"Masyarakat mudah emosi mudah ini sementara jaring pengaman sosial, bantuan sosial itu tidak memenuhi harapan masyarakat. Malah dipotong-potong tidak karuan, " jelas dosen Universitas Trisakti tersebut, Jumat (12/2).
Trubus juga mengatakan, jaringan sosial juga mengurangi pergerakan masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Dia menjelaskan pandemi Covid-19 membuat masyarakat kehilangan daya beli hingga pendapatan berkurang drastis. Kondisi tersebut yang memaksa masyarakat untuk tetap keluar rumah hingga protokol kesehatan terabaikan.
"Tetap saja orang keluar rumah. Karena apa? karena orang butuh makan," lanjut Trubus.
Trubus menyebutkan, korelasi antara jaringan pengaman sosial dan kebijakan pemerintah harus seimbang, sehingga kebijakan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berjalan dengan baik.(mcr8/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah menyebutkan jaringan pengaman sosial mengatasi krisis di tengah pandemi.
Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Sahroni Setuju KPK-Kemendagri Setop Sementara Bansos Sampai Pilkada Selesai
- KPK Peringatkan Pemprov: Setop Money Politic Berkedok Bansos!
- KPK Diminta Pelototi Mutasi Massal Camat di Jakarta Menjelang Pilkada
- Mendagri Tito Setuju Penyaluran Bansos Ditunda Selama Pilkada, Siap Terbitkan Surat Edaran
- Penyaluran Bansos Dihentikan Menjelang Pemungutan Suara Pilkada
- Ridwan Kamil-Suswono Berkomitmen Melanjutkan dan Memperluas Program Bansos