Krisis Energi Karena Badai Sandy

Krisis Energi Karena Badai Sandy
Krisis Energi Karena Badai Sandy
"Mereka melupakan kami. Bloomberg bilang bahwa New York baik-baik saja. Tongkat estafet pertolongan dan kebersamaan sedang berjalan. Tetapi, semua itu bohong," ungkap Theresa Connor, penduduk Staten Island. Kemarin Menteri Keamanan Dalam Negeri Janet Napolitano dan pejabat senior Federal Emergency Management Agency (FEMA) Richard Serino dijadwalkan berkunjung ke Staten Island.

 

Secara terpisah, Perusahaan Listrik Consolidated Edison melaporkan bahwa listrik di sebagian besar wilayah New York baru bisa pulih kembali pada 11 November mendatang. "Saat ini sekitar 45 persen pelanggan di New Jersey dan sedikitnya 15 persen pelanggan di New York masih harus bertahan tanpa listrik," ujar jubir Consolidated Edison.

 

Jubir yang tidak disebutkan namanya itu berharap, listrik di Manhattan dan sebagian besar wilayah Brooklyn kembali pulih hari ini. Mulai kemarin jumlah armada subway di New York yang beroperasi lebih banyak. Tetapi, untuk sementara, pemerintah setempat tetap menggratiskan tiket kereta api dan melarang kendaraan pribadi melintas dengan kurang dari tiga penumpang.

 

Hingga kemarin jumlah korban tewas karena amuk Badai Sandy terus bertambah. Data terbaru menyebutkan, superbadai itu merenggut 98 nyawa. Sebanyak 40 di antaranya adalah penduduk Kota New York, khususnya Staten Island. Angka kematian tersebut lebih banyak daripada korban badai serupa di Kepulauan Karibia, yakni 68 orang. (AP/AFP/RTR/BBC/hep/c8/ami)

ELMSFORD - Kerusakan infrastruktur karena Badai Sandy berdampak serius pada distribusi kebutuhan pokok masyarakat. Salah satunya, bahan bakar minyak.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News