Krisis Euro, Ekonomi Jepang Melemah
Selasa, 14 Agustus 2012 – 10:26 WIB
Pemulihan ekonomi yang rapuh di AS dan krisis utang yang sedang berlangsung di zona euro, yang merupakan dua pasar terbesar bagi barang-barang Jepang, telah menggerus sektor ekspor negara tersebut.
Baca Juga:
Disisi lain, kuatnya mata uang Jepang telah mempersulit eksportir dengan membuat barang-barang mereka lebih mahal. Pada saat yang sama, pengeluaran rumah tangga dan konsumsi swasta hanya naik 0,1 persen selama periode tersebut, dari tiga bulan sebelumnya.
Para analis mengatakan perlambatan dalam permintaan, baik eksternal dan domestik, sangat mungkin untuk menekan pembuat kebijakan untuk memperkenalkan langkah-langkah baru untuk memacu pertumbuhan. Tindakan seperti itu diperlukan karena dampak positif dari kegiatan rekonstruksi di daerah yang terkena gempa bumi tahun lalu dan tsunami juga cenderung lambat pada semester selanjutnya.
Rekonstruksi merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Jepang selama kuartal pertama. Pekan lalu, bank sentral Jepang, Bank of Japan, meninggalkan suku bunga utamanya tidak berubah pada antara nol sampai 0,1 persen. (esy/jpnn)
TOKYO - Krisis zona Euro berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal kedua. Para analis pun memperingatkan bahwa pertumbuhan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- InterSystems jadi Solusi Data Terintegrasi & GenAI untuk Institusi Kesehatan Indonesia
- BRI Life & BRI Research Institute Realisasikan Komitmen Membantu UMKM
- Konsistensi Menghadirkan Inovasi, Bank Raya Raih BUMN Award 2024
- Prabowo Bentuk Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Bahlil Ditunjuk Jadi Ketua
- Bea Cukai Tegaskan Dukung Perluasan Kawasan Industri PT Alliance di KEK Sei Mangkei
- Resmikan Hanggar Kawasan Berikat PT DSI, Ini Harapan Kepala Bea Cukai Morowali