Krisis Finansial, Persebaya Balik Kucing
Selasa, 22 Mei 2012 – 09:29 WIB
Masalah pajak yang ditanggung Persebaya juga besar jika bermain di GBT. Yakni pajak pendapatan sebesar 15 persen dari pemasukan kotor. Fee tiket sebesar tiga persen yang harus disetorkan kepada Dispora Surabaya sebagai pengelola.
Baca Juga:
Nah, kembalinya Persebaya ke G10N sekaligus mementahkan niatan pelatih Persebaya Divaldo Alves bermain di lapangan terbaik. Lihat saja, saat kalah lawan Semen Padang dan Persiba Bantul, lalu seri lawan Persema Malang, Divaldo selalu beralasan buruknya lapangan yang jadi problem utama tim.
Di sisi lain, janji CEO Persebaya I Gede Widiade soal bonus kemenangan usai menggebuk Negeri Sembilan dengan skor 4-1 Sabtu (19/5) lalu belum terealisasi. Bonus yang dijanjikan Gede Rp 50 juta belum sampai ke kantong pemain. Beberapa pemain yang enggan disebutkan menjelaskan kalau belum juga mendapat kucuran dana segar.
Anehnya ketika dikonfirmasi kepada Gede, pengusaha asal Surabaya itu berkeras suah menggerojok anak asuhnya dengan bonus. "Memang tidak langsung setelah pertandingan. Mungkin malam ini (kemarin, red.) atau besok (hari ini, red.) baru ada di rekening anak-anak," ujar Gede. (dra)
SURABAYA - Krisis finansial Persebaya Surabaya membuat tim mengubah pilihan soal stadion kandang. Gara-gara pemasukan yang tak sesuai harapan dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Budi Setiawan Curiga Ada Motif Tertentu di Balik Ramainya Cuitan Dukungan STY
- Michael Qualls Ganas, Borneo Hornbills Buka Pekan Keempat IBL 2025 dengan Kemenangan
- Telan Rentetan Hasil Minor, Jakarta Livin Mandiri Dikabarkan Putus Kontrak Mantan Asisten Pelatih Pink Spiders
- AQUA Elektronik dan Anthony Ginting Ikut Menyukseskan Indonesia Masters 2025
- 99 Virtual Race Jadi Aplikasi Resmi Pendaftaran Running Summit 2025: Pangalengan Edition
- Liga 1, Persita Optimistis Bisa Meraih Poin di Kandang Persebaya Surabaya