Krisis Fukushima Setara Chernobyl
Rabu, 13 April 2011 – 07:00 WIB
Keputusan menaikkan tingkat bahaya radiasi tersebut dilakukan setelah penelitian lanjutan oleh Komisi Keselamatan Nuklir Jepang pada Senin lalu (11/4). Kenaikan tingkat krisis nuklir itu ditandai menyebarnya radiasi hingga ke udara, air minum, sayuran, serta air laut.
Baca Juga:
Ketua Komisi Keselamatan Haruki Madarame menyatakan, pembangkit nuklir tersebut mengeluarkan bahan radioaktif lebih dari 10.000 terabecquerel per jam. Pelepasan itu terjadi secara terus-menerus dalam beberapa jam ke wilayah di luar reaktor.
Namun, jumlah radioaktif yang terlepas dan keluar dari area pembangkit diharapkan lebih sedikit daripada jumlah radioaktif yang terlepas dalam bencana Chernobyl. Komisi menyatakan, jumlah material radioaktif yang terlepas ke lingkungan di sekitar pembangkit itu telah berkurang dari 1 terabecquerel per jam. Karena itu, komisi masih meneliti jumlah total bahan radioaktif yang telah terlepas.
Komisi juga melakukan penghitungan awal akumulasi radiasi yang terlepas ke luar. Diperkirakan, jumlah radioaktif di area 60 kilometer arah barat utara dan 40 kilometer arah selatan barat-selatan reaktor melewati jumlah batas per tahun 1 milisievert.
TOKYO - Sinyal bakal terulangnya tragedi nuklir Chernobyl di Jepang semakin kuat. Indikasi itu terlihat dari meningkatnya radiasi di Fukushima dari
BERITA TERKAIT
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Tentara Israel Tempatkan Kotak Bahan Peledak di Dekat Rumah Sakit Gaza
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Momen Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Berpidato dalam Forum KTT D-8