Krisis Global Kian Mencemaskan
Rabu, 06 Juni 2012 – 20:02 WIB
JAKARTA - Pemerintah mewaspadai dampak krisis global, khususnya kondisi Uni Eropa yang dikhawatirkan akan menyerang ekonomi Indonesia. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) akan mengkaji indikator-indikator yang ada dalam manajemen krisis protokol (Crisis Management Protocol/CMP), agar lebih baik.
"Sebetulnya krisis manajemen protokol kita dengan BI sudah ada MOU, ini kita mau perbaharui saja. Jadi dalam waktu dekat ini kita akan tanda tangan,"ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, Rabu (6/6).
Dia menjelaskan, perbaharuan CMP ini sudah berkoordinasi dengan BI dan Kementrian Keuangan. Kendati demikian, Agus belum mau menjelaskan lebih lanjut terkait perubahan-perubahan yang akan terjadi dalam CMP tersebut. "Nanti saja akan kita jelaskan," imbuhnya.
Menurutnya, krisis di Eropa akan berlangsung cukup lama. Pasalnya dilihat dari perkembangan politik di beberapa negara di Eropa menunjukan bahwa pemimpin-pemimpin yang baru dipilih mempunyai pemikiran yang bertentangan dengan kebijakan krisis yang dilakukan IMF dan Uni Eropa. Tentu saja, untuk Indonesia sendiri, yang utama adalah terus mempersiapkan diri.
JAKARTA - Pemerintah mewaspadai dampak krisis global, khususnya kondisi Uni Eropa yang dikhawatirkan akan menyerang ekonomi Indonesia. Pemerintah
BERITA TERKAIT
- Awal Tahun, USD Hari Ini Masih Bertengger di Rp 16 Ribuan, Kapan Turun?
- Harga Emas Antam Hari Ini 6 Januari Stabil, Berikut Daftarnya
- 91% Karyawan Puas, Elitery Diakui sebagai Tempat Kerja Terbaik di Indonesia
- YLKI Minta Jangan Ada Protes soal Diskon Listrik ya, Sudah Pas
- Pemerintah Bakal Produksi 2,25 Ton Garam di 2025
- Libur Nataru, 370 Ribu Tiket Whoosh Ludes Terpesan