Krisis Global Mengubah Gaya Berbelanja Warga Inggris (1)
Pindah Pasar Swalayanmu, Bukan Gaya Hidupmu
Kamis, 01 Januari 2009 – 06:01 WIB
Warga Inggris dulu dikenal sangat menjaga gengsi dan prestise ketika memilih tempat belanja yang sesuai dengan status sosial mereka. Namun, krisis finansial yang hingga kini belum diketahui kapan berakhir telah mengubah segalanya.
Laporan NURANI SUSILO, London
BANGUNANNYA lebih kecil dibandingkan dengan supermarket yang lain. Lampu dan hiasannya pun tak terlalu gemerlap, begitu pula catnya yang kelam. Bukan hanya itu, tempatnya pun biasanya hanya di pojok pusat perbelanjaan. Tidak heran, sampai beberapa bulan lalu hanya sebagian kecil warga Inggris yang tertarik berbelanja di tempat itu.
Poor food for poor people (Makanan murahan untuk warga kelas bawah), begitu pandangan umum di Inggris kepada Aldi dan Lidl, dua supermarket murah di Inggris yang dari sisi penampilan adalah si buruk rupa dalam dongeng Beauty and the Beast. Terutama jika dibandingkan dengan supermarket besar: Waitrose, Sainsbury, Tesco, ASDA, dan Morrison.
Warga Inggris dulu dikenal sangat menjaga gengsi dan prestise ketika memilih tempat belanja yang sesuai dengan status sosial mereka. Namun, krisis
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara