Krisis Global Mengubah Gaya Berbelanja Warga Inggris (2)

Kacaukan Pasar dengan Jual Seperseratus Harga Pesaing

Krisis Global Mengubah Gaya Berbelanja Warga Inggris (2)
Krisis Global Mengubah Gaya Berbelanja Warga Inggris (2)
Kunci sukses Primark sangat sederhana. Yakni, harga yang sangat murah, tapi dengan model yang tidak kalah dengan produk desainer terkenal. Pada saat krisis (credit crunch) seperti sekarang, Primark "tick all the boxes", begitu komentar umum di Inggris: bagus, gaya, modelnya selalu baru, dan murah!

Sebagai contoh tas merek Cloe yang dipakai Coleen McLoughlin harganya GBP 700 (sekitar Rp 11,3 juta). Namun, tas serupa versi Primark kurang dari seperseratus harga itu alias hanya GBP 5 (sekitar Rp 81 ribu). Jaket kulit Primark dijual GBP 12 sangat mirip dengan jaket kulit merek Gucci seharga GBP 3.000. Begitu pula sepatu. Harga sepasang merek Christian Louboutin adalah GBP 385, model sepatu serupa dijual hanya GBP 15 di Primark .

Sebagai gambaran murahnya harga-harga di Primark, pengeluaran untuk sekali makan siang di pusat kota London yang terdiri atas sandwich atau salad, crisps (keripik kentang), pisang atau apel, serta sebotol air mineral atau minuman ringan rata-rata GBP 10 atau sekitar Rp 162 ribu.

Awalnya Primark hanya digemari pelajar dan mahasiswa, kalangan yang memperhatikan penampilan, tetapi dengan bujet yang tipis. Di sana mereka bisa mendapatkan jins model terbaru dengan harga GBP 12, sementara paling murah di toko lain adalah GBP 40. Namun, sekarang pekerja kantoran serta fashionista yang berkantong tebal pun berburu di Primark.

Banyak brand terkenal yang selama ini mengambil margin keuntungan terlalu tinggi kelabakan setelah adanya krisis. Produk mereka disaingi pendatang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News