Krisis Global Mengubah Gaya Berbelanja Warga Inggris (3-Habis)

Pergi ke Turki, Pemimpin Oposisi Dianggap Bermewah-mewah

Krisis Global Mengubah Gaya Berbelanja Warga Inggris (3-Habis)
Krisis Global Mengubah Gaya Berbelanja Warga Inggris (3-Habis)
Sebuah survei oleh Halifax, perusahaan asuransi rumah, menyimpulkan bahwa credit crunch membuat 60 persen warga Inggris memilih tidak keluar rumah pada saat malam Minggu.  “Mereka menghitung biaya transpor, makan, minum, hiburan, dan pengeluaran lain saat bermalam Minggu di luar rumah cukup tinggi sehingga warga memilih untuk stay in.  (Sebagai gantinya) mereka mengundang teman atau tetangga ke rumah,” kata juru bicara Halifax.

Saat krisis ini membuat orang-orang Inggris tidak lagi royal membelanjakan uangnya.  Hasil survei Halifax, 84 persen responden mengaku sekarang sangat berhati-hati dalam mengeluarkan uang dibanding sebelum krisis, serta 73 persen memilih membeli barang saat ada potongan harga. Bahkan, 15 persen responden memilih janjian pergi berbelanja bareng untuk menghemat BBM kendaraan.

Saat rakyat Inggris prihatin sehingga mengencangkan ikat pinggang seperti saat ini, para pejabat Inggris juga menjadi ekstra hati-hati. Mereka tak ingin dikesankan bermewah-mewah saat rakyatnya menderita. Karena itu, mereka pun memilih berlibur di dalam negeri  alias staycation.

David Cameron, ketua Partai Konservatif di Inggris, misalnya, pada liburan lalu memilih berjalan-jalan tanpa sepatu di sepanjang Pantai Harlyn Bay, dekat Padstow, Cornwall, salah satu kawasan pantai terkenal di Inggris. Mengenakan celana pendek hitam dan T shirt berwarna biru, dia tampak menggandeng tangan istrinya, Samantha.

Krisis bukan hanya memukul industri retail, tapi juga bisnis wisata dan  hospitality seperti restoran. Mereka tertantang untuk menemukan kiat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News