Krisis, Industri Kehutanan Harus Inovatif
Senin, 22 Desember 2008 – 20:34 WIB

Krisis, Industri Kehutanan Harus Inovatif
JAKARTA - Terkait revitalisasi industri kehutanan, Menteri Kehutanan, MS Kaban, mengungkapkan industri kehutanan sudah melakukan inovasi berhasil mempertahankan produksinya. “Krisis memang berpengaruh bagi industri kehutanan. Tapi itu bagi industri yang tak melakukan apa-apa,” jelasnya. Dephut mendata, saat ini investor yang sudah mengantungi SK IUPHHK-HTI definitif mencapai 164 unit dengan luas areal mencapai 7,1 juta hektare dan pemegang SK Pencadangan 26 unit dengan luas 2,03 juta hektare.(lev/JPNN)
Dia mengatakan, setiap perusahaan wajib melakukan inovasi untuk menekan biaya produksi, tanpa inovasi perusahaan itu terkena imbas seperti PHK. Dengan melakukan inovasi, beberapa industri kehutanan tetap jalan. “Malah sampai Desember ini Dephut mencatat ada investasi baru sampai Rp861.099.530.305,” paparnya.
Baca Juga:
Sampai Desember 2008, Dephut sudah mengeluarkan 11 izin industri baru yang menyerap 8.388 tenaga kerja dengan nilai investasi tak kurang dari Rp1 triliun. “Peningkatan industri ini sangat luar biasa sejalan dengan percepatan HTI," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Terkait revitalisasi industri kehutanan, Menteri Kehutanan, MS Kaban, mengungkapkan industri kehutanan sudah melakukan inovasi berhasil
BERITA TERKAIT
- Berkunjung ke Blok M, Rano Karno Kaget
- Profil Tony Blair, Mantan PM Inggris yang Jadi Dewas Danantara
- Driver Ojol Minta Bantuan Hari Raya, Modantara Berkomentar Begini
- Dirjen Bina Adwil Beri Pembekalan Retret Kepala Daerah di Magelang
- Komitmen untuk Lingkungan Keberlanjutan, Pertamina Meraih Penghargaan PROPER dari KLH
- Beragam Kelenturan Kebijakan Seleksi PPPK 2024, Honorer Jangan Lagi Dikorbankan