Krisis Likuiditas Hempaskan Indover
Miranda: Pembekuan Tak Terkait Lehman
Kamis, 09 Oktober 2008 – 11:47 WIB
JAKARTA - Pembekuan Indover Bank, anak usaha Bank Indonesia (BI) di Amsterdam, tak terkait dengan tekanan koleksi portofolio surat berharga terbitan Lehman Brothers. Deputi Gubernur Senior BI Miranda Swaray Goeltom mengatakan, masalah yang dihadapi Indover lebih terkait krisis likuiditas, yang menimpa bank-bank di Eropa. ''(Portofolio) di Lehman ada, tapi sedikit sekali. Jadi, masalah utama adalah likuiditas,'' kata Miranda, Rabu (8/10). Berdasar peraturan di Belanda, semua bank yang kesulitan likuiditas dan pemiliknya tidak menambah akan diambil alih oleh administrator yang ditunjuk bank sentral setempat. ''Kami memantau terus secara kontinu perkembangannya,'' ujar Miranda.
Dia membeberkan, sebelum krisis finansial global, Indover masih membukukan keuntungan hingga 2 juta Euro. Tapi, setelah semua bank menutup kredit, Indover terkena dampaknya. Ini membuat Indover juga kesulitan likuiditas.
Baca Juga:
Sebagai pemilik tunggal Indover, BI sebetulnya mampu menyuntik likuiditas. Namun, sesuai UU BI, bank sentral harus mendivestasi anak-anak usahanya, sehingga tidak mungkin lagi menyuntik likuiditas.
Baca Juga:
JAKARTA - Pembekuan Indover Bank, anak usaha Bank Indonesia (BI) di Amsterdam, tak terkait dengan tekanan koleksi portofolio surat berharga terbitan
BERITA TERKAIT
- Kejagung Dinilai Perlu Terbuka di Kasus Korupsi Rp 300 Triliun
- ASDP Maksimalkan Layanan Penyeberangan Prima pada Libur Nataru
- Tol Palembang-Betung Ditargetkan Rampung pada 2026
- Layanan SIM Keliling Hari Ini, Ada 2 Gerai, Cek di Sini Lokasinya
- Lewat Cara ini, PLN IP Siap Raih Peluang di Pasar Global
- KAI Group Angkut 22,9 Juta Penumpang saat Liburan Nataru 2024-2025