Krisis Listrik Kalbar Dituntaskan dengan Cara Paling Manjur

jpnn.com - JAKARTA - Krisis listrik di Kalimantan Barat (Kalbar) tak lama lagi bakal teratasi. Hal itu ditandai dengan beberapa pembangunan jaringan listrik yang tengah dituntaskan. Seperti pembangunan jaringan listrik besar 150 kv dari Jagoi Babang di perbatasan dengan Serawak menuju Bengkayang sejauh 70 km. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyebut krisis listrik di Kalbar bakal dituntaskan dengan cara yang berbeda.

"Krisis listrik di Kalbar akan dituntaskan dengan cara yang paling manjur dibanding daerah lain di Indonesia," ujar Dahlan melalui pesan singkat yang diterima JPNN, Minggu (14/9).

Di lain pihak, kata Dahlan, sebuah perusahaan Malaysia juga tengah menyelesaikan jaringan listrik yang sama dari Jagoi Babang menuju pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang sangat besar di Serawak, sekitar 70 km dari perbatasan.

"Pembangunan jaringan listrik antar negara sedang dikebut pengerjaannya dan akan selesai akhir Desember 2014. Jaringan listrik dari Bengkayang ke Singkawang sejauh 60 km sudah selesai dikerjakan bulan lalu, sehingga akan menyambung dari Singkawang-bengkayang-Jagoi Babang terus ke Serawak," papar Dahlan.

Sedangkan, jaringan dari Singkawang ke Pontianak bisa menggunakan jaringan lama yang sudah sangat besar kapasitasnya. Nah dengan selesainya pembangunan jaringan antarnegara tersebut, maka krisis listrik di Pontianak berakhir dengan tuntas. Sebab jumlah listrik yang dialirkan dari Serawak ke Pontianak mencapai 230 MW.

"Satu jumlah yang luar biasa besar. Industri-industri di Kalbar akan segera dapat listrik yang amat cukup. Kontrak pasokan listrik dari Serawak tersebut berlaku mulai Juni tahun depan, tapi kalau jaringan bisa selesai lebih cepat, bisa saja listrik dialirkan lebih awal. Sebab pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 3.000 MW tersebut sudah selesai dibangun tahun lalu dan sudah siap memasok ke Pontianak kapan saja," sebut mantan Dirut PLN ini. (chi/jpnn)