Krisis Makanan Picu Kerusuhan dan Penjarahan, Dor! Pria Tergeletak Berlumuran Darah

jpnn.com, VENEZUELA - Krisis makanan dan gas di Venezuela memicu terjadinya aksi kerusuhan, Kamis (23/4).
Menurut kelompok HAM, seorang pria Venezuela ditembak mati pada Kamis saat terjadi aksi penjarahan.
Peristiwa itu terjadi saat frustrasi yang melonjak selama enam pekan karantina guna mencegah penyebaran virus corona COVID-19, yang memperburuk krisis ekonomi.
Observatorium Konflik Sosial Venezuela mencuit bahwa pria berusia 29 tahun ditembak dua kali di bagian kepala di Kota Upata, meski pihaknya tidak mengidentifkasi siapa penembaknya.
Foto yang diunggah di media sosial menunjukkan seorang pria dengan celana pendek dan kaus tergeletak di jalanan berlumuran darah.
Kepala militer negara bagian Bolivar, Jenderal Adolfo Rodriguez, mengatakan otoritas menangkap 10 orang selama aksi kerusuhan. Namun tidak menyebutkan adanya korban tewas.
Kementerian Informasi Venezuela tidak menanggapi untuk dimintai komentar.
Anggota parlemen oposisi dan kelompok HAM mengatakan terjadi protes serupa di tempat lain di Venezuela pada Kamis, dari Kota Punta de Mata di timur hingga Pueblo Llano di Negara Bagian Merida.
Seorang pria ditembak mati saat terjadi kerusuhan diwranai penjarahan akibat krisis makanan di Venezuela, dampak pandemic virus corona COVID-19.
- 3 Polisi Tewas Ditembak di Way Kanan Mengalami Luka di Kepala
- Rusuh Pendukung Bupati di Puncak Jaya, Satu Orang Tewas, Puluhan Terluka
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Kerusuhan Pecah di Puncak Jaya, Satu Warga Tewas
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya