Krisis Menerjang Kakadu, Taman Nasional Terbesar di Australia
Selasa, 23 Februari 2021 – 13:46 WIB
Pemilik tradisional daru suku Mirarr, May Nango, ingin mewariskan cara hidup ini kepada cucunya.
Dia khawatir dampak jangka panjang dari pertambangan uranium di sana.
Berbicara dalam bahasa Kunwinjku, May meminta agar dampak pertambangan di dalam kawasan taman terus dipantau.
"Mereka harus menjaga tanah ini. Mereka harus menyampaikan kepada kami apa sebenarnya yang terjadi," katanya.
Photo: Anak-anak penduduk asli yang tinggal di Kakadu National Park. (Four Corners: Harriet Tatham)
Sebuah kisah pahit hilangnya kepercayaan dan salah kelola atas taman nasional terbesar di Australia
BERITA TERKAIT
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Pelindo Terus Bangun Kesadaran Lingkungan di Kawasan Pesisir
- NCCR &I CSP Kembali Gelar ASRRAT 2024
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis