Krisis Menerjang Kakadu, Taman Nasional Terbesar di Australia
Namun sudah bertahun-tahun taman ini nyaris ditinggalkan oleh turis-turis internasional.
Photo: Rombongan turis sedang menikmati pemandangan Yellow Water di Kakadu National Park. (Four Corners: Harriet Tatham)
Pernah pada suatu ketika turis internasional mencapai lebih dari setengah pengunjung yang datang ke Kakadu. Tapi pada 2019 , sebelum pandemi COVID, jumlahnya telah menyusut menjadi 17 persen saja.
Manajer Umum Pariwisata Wilayah Top End, Glen Hingley, menjelaskan biasanya pengunjung dari luar negeri menghabiskan lebih banyak uang dan tinggal lebih lama. Tapi mereka tidak akan datang kecuali ada kepastian tentang apa yang bisa mereka lihat.
"Turis internasional ke Kakadu telah menurun, bukan karena Kakadu kurang menarik sebagai tujuan," katanya.
"Tapi sebagian disebabkan oleh ketidakpastian dan ketidakberesan dari operator tur terkait dengan akses dan penutupan bagian-bagian dari taman ini," jelas Glen.
Sebuah kisah pahit hilangnya kepercayaan dan salah kelola atas taman nasional terbesar di Australia
- Ada Sejumlah Alasan Indonesia Menaikkan PPN, tetapi Apakah Sudah Tepat?
- Dukung NZE 2060, Telkom Indonesia Kampanyekan Go Zero
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum