Krisis Menerjang Kakadu, Taman Nasional Terbesar di Australia

Namun sudah bertahun-tahun taman ini nyaris ditinggalkan oleh turis-turis internasional.

Pernah pada suatu ketika turis internasional mencapai lebih dari setengah pengunjung yang datang ke Kakadu. Tapi pada 2019 , sebelum pandemi COVID, jumlahnya telah menyusut menjadi 17 persen saja.
Manajer Umum Pariwisata Wilayah Top End, Glen Hingley, menjelaskan biasanya pengunjung dari luar negeri menghabiskan lebih banyak uang dan tinggal lebih lama. Tapi mereka tidak akan datang kecuali ada kepastian tentang apa yang bisa mereka lihat.
"Turis internasional ke Kakadu telah menurun, bukan karena Kakadu kurang menarik sebagai tujuan," katanya.
"Tapi sebagian disebabkan oleh ketidakpastian dan ketidakberesan dari operator tur terkait dengan akses dan penutupan bagian-bagian dari taman ini," jelas Glen.
Sebuah kisah pahit hilangnya kepercayaan dan salah kelola atas taman nasional terbesar di Australia
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Menteri Hanif Faisol Keluarkan Aturan Pembayaran Jasa Lingkungan
- Gagasan Kapolda Riau untuk Lingkungan Diapresiasi